SUKOHARJO, KRJOGJA.com - Harga beras baik untuk jenis IR 64 premium maupun medium terus mengalami kenaikan di awal tahun 2018. Masyarakat mengaku heran dengan situasi tersebut dan meminta agar pemerintah segera turun tangan salah satunya menggelar pasar murah.
Pedagang sembako di Pasar Kartasura Suyatno, Rabu (10/1) mengatakan, kenaikan harga beras sudah terjadi sebelum Natal tahun 2017 lalu. Harga pada saat itu untuk jenis IR 64 premium masih Rp 10.000 perkilogram dan medium Rp 9.500 perkilogram. Pada akhir 2017 secara perlahan terjadi kenaikan harga sampai sekarang. Saat ini, harga beras jenis IR 64 premium Rp 12.000 perkilogram dan medium Rp 11.000 perkilogram.Â
"Harga tersebut masih dimungkinkan terjadi perubahan. Harga bisa saja naik lagi karena dari petani sudah tinggi. Pedagang saat mengambil barang di penggilingan padi juga tinggi,†ujar Suyatno.
Suyatno mencontohkan harga gabah kering panen ditingkat petani sekarang sudah di atas Rp 5.300 perkilogram. Sedangkan harga beras dua kali lebih tinggi minimal Rp 10.600 perkilogram. "Harga Rp 10.600 perkilogram itu baru di penggilingan padi. Kalau saya jual juga naik karena untuk ambil untung. Saya jual Rp 11.000 perkilogram sampai Rp 11.500 perkilogram,†lanjutnya.
Pembeli sembako di Pasar Kartasura Dodo mengatakan, harga beras memang tinggi. Kondisi tersebut menyulitkan masyarakat karena harus mengeluarkan uang lebih besar untuk membeli beras. "Kalau harga beras terus naik maka memberatkan masyarakat. Pemerintah harus turun tangan dengan menggelar pasar murah. Seperti di Kota Solo katanya sudah ada pasar murah menjual beras dengan harga murah,†ujarnya. (Mam)