BOYOLALI, KRJOGJA.com - Budidaya jeruk nipis coba dikembangkan di Desa Penggung, Kecamatan Boyolali Kota. Sebanyak 2.000 pohon jeruk nipis dibagikan untuk ditanam di pekarangan warga sebagai awal untuk mengembangkan potensi ekonomi desa setempat. Â
Diharapkan, dalam setahun saat tanaman mulai berbuah, ribuan bibit tersebut nantinya bisa menghasilkan 15 ton dalam sebulan. Selain potensi ekonomi untuk dijual, pekarangan hijau dengan pohon jeruk nipis diharapkan bisa memacu potensi wisata desa.
Dalam penyerahan bibit kepada warga, Senin (8/1/2016), Kades Penggung, Suyamto mengatakan, anggaran untuk program tersebut sebesar Rp75 juta diambil dari anggaran desa. Bibit didatangkan dari wilayah Purworejo dan selama proses awal hingga masa panen pertama nanti, warga setempat akan didampingi para ahli pertanian agar pohon bisa produktif. Â
Bila sudah dipanen, lanjutnya, jeruk nipis akan dikelola dan dipasarkan melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), sehingga peran masyarakat cukup tinggal menanam dan melakukan perawatan saja. Jeruk nipis dipilih sebab selain bernilai ekonomis, perawatannya juga cukup mudah serta tak memerlukan lahan khusus, cukup di pekarangan rumah warga saja.
"BUMDes sudah punya jaringan untuk penjualannya," jelasnya.
Setelah jeruk nipis, pihaknya juga berencana mengembangkan tanaman buah lain untuk dibudidayakan, yakni buah alpukat. "Selain dari pertanian, kami ingin desa Penggung juga menjadi salah satu destinasi wisata untuk meningkatkan perekonomian masyarakat," ujarnya.
Anggota DPRD dari Fraksi PDIP, Agus Wiyono menambahkan, untuk pengembangan potensi, Desa Penggung juga mendapat tawaran dari Dispertanbun Boyolali untuk pengembangan berbagai tanaman. Sayangnya, lahan yang dibutuhkan cukup luas, yakni lima hektare. Sehingga ketersediaan lahan perlu disiapkan dulu bila tawaran tersebut diambil. (Gal)