BOYOLALI, KRJOGJA.com - Jelang Natal dan tahun baru, harga polres Boyolali, melalui Satgas Pangan yang terdiri kepolisian, Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Dinas Pertanian, dan berbagai unsur lainnya, mulai melakukan operasi pasar untuk memastikan kestabilan harga kebutuhan pokok. Â
"Pemerintah pusat sudah memastikan stok kebutuhan pokok tercukupi. Jadi tak ada alasan bagi pedagang untuk menaikkan harga," terang Kapolres Boyolali, AKBP Aries Andhi, Rabu (13/12/2017). Â
Sebagai tindak lanjut, pihaknya menggelar operasi pasar di seluruh titik perdagangan, meliputi pasar-pasar tradisional dan pasar modern di seluruh wilayah Boyolali, untuk memastikan tak ada kelangkaan barang ataupun kenaikan harga di luar batas kewajaran. Pihaknya juga sudah mengimbau kepada para distributor untuk tak menghambat jalur distribusi barang, semisal dengan menahan alur perdagangan sehingga ada kelangkaan yang berimbas pada kenaikan harga barang kebutuhan pokok.
"Fungsi Satgas Pangan dalam rangka kontrol juga untuk proses penegakan hukum. Tapi jangan sampai penegakan hukum yang dilakukan malah kontraproduksif menghambat alur distribusi," jelasnya.
Â
Maksudnya, lanjut Kapolres, jangan sampai terjadi kegaduhan sehingga barang malah tak bisa terdistribusi karena tersangkut hukum. Sehingga bila ada temuan penimbunan, langkah persuasif akan dikedepankan.
"Akan kita tanyakan alasan penimbunan. Kita juga berkewajiban untuk mengamankan jalur distribusi barang," tandasnya.
Kasatreskrim Polres Boyolali, AKP Miftakhul Huda menambahkan, pihaknya sudah melakukan berbagai pemantauan terhadap ketersediaan stok pangan di berbagai pusat perdagangan barang kebutuhan poko di Boyolali. Selain pengawasan, pihaknya juga melakukan sosialisasi ke sosialisasi tentang UU Perlindungan Konsumen.
"Jangan sampai terjadi penimbunan yang berdampak melambungnya harga sembako. Penimbun sembako terancam tindak pidana," tandasnya. (Gal)