SUKOHARJO, KRJOGJA.com - Dua dari total lima tanggul Sungai Bengawan Solo yang sebelumnya kondisinya kritis karena longsor sekarang sudah selesai diperbaiki. Sedangkan tiga tanggul lainnya sekarang masih dalam proses perbaikan dari Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS).
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo Suprapto mengatakan, pihaknya terus memantau kondisi tanggul kritis disejumlah daerha. Penyebabnya karena longsor tergerus derasnya arus air Sungai Bengawan Solo saat musim hujan beberapa waktu lalu.
Kerusakan tersebut membuat BPBD Sukoharjo meminta kepada BBWSBS untuk segera melakukan perbaikan. Apabila tidak maka dikhawatirkan menyebabkan kerusakan semakin bertambah parah dan berdampak pada warga yang tinggal disekitar tanggul.
Permintaan tersebut akhirnya direspon BBWSBS dengan melakukan perbaikan tangggul rusak. Perbaikan tanggul yang sudah selesai dikerjakan yakni di wilayah Desa Gadingan, Kecamatan Mojolaban dan Desa Laban, Kecamatan Mojolaban. Tanggul diperbaiki dengan cara pembuatan tumpukan batu dan bronjong kawat.
Tiga tanggul lainnya sekarang masih dalam proses pengerjaan perbaikan oleh BBWSBS. Ketiganya berada di wilayah Desa Pandeyan, Kecamatan Grogol, Desa Ngombakan, Kecamatan Polokarto dan Desa Tegalmade, Kecamatan Mojolaban.
“Tanggul di Pandeyan dan Ngombakan sudah dikerjakan dan mungkin hampir selesai. Sedangkan tanggul di Tegalmade masih ada perbaikan desain dan segera diselesaikan pengerjaanya,†ujar Suprapto kepada KRJOGJA.com, Selasa (01/08/2017).
Pengerjaan perbaikan ketiga tanggul diperkirakan selesai dalam jangka waktu 2 - 3 bulan kedepan. Keseluruhan pengerjaan akan dipastikan selesai sebelum musim hujan datang.
“Harapannya sebelum musim hujan datang tanggul sudah selesai diperbaiki. Jadi saat debit air Sungai Bengawan Solo naik tanggul sudah siap dan tidak ada keruskaan lagi,†lanjutnya. (Mam)