“Ada beberapa daerah di Solo Raya sudah menerapkan warung elektronik. Kami juga memantau disana bagaimana berjalannya program dan penerapannya agar bisa dijalankan di Sukoharjo,†lanjutnya.
Sebelum menerapkan warung elektronik Pemkab Sukoharjo sekarang lebih fokus pada pengalihan organisasi perangkat daerah (OPD) untuk menangani penyaluran rastra. Apabila sebelumnya atau sekarang ditangani Bagian Perekonomian maka tahun 2018 mendatang dialihkan ke Dinas Sosial (Dinsos).
Kepala Gudang Bulog, Telukan, Grogol, Sukoharjo Wisnu Sancoyo, mengatakan, di Sukoharjo memang belum menerapkan warung elektronik. Persiapan sedang dilakukan meliputi segala hal baik warung maupun teknis penyaluran bantuan ke warga miskin.
Di Sukoharjo sendiri pada tahun 2017 tercatat ada 47.849 KPM penerima bantuan rastra. Data dari Pemkab Sukoharjo diketahui jumlah penerima rastra di masing masing kecamatan berbeda. Kecamatan Baki 3.189 KPM, Bendosari 3.041 KPM, Bulu 2.390 KPM, Gatak 2.742 KPM, Grogol 5.284 KPM, Kartasura 3.658 KPM, Mojolaban 5.084 KPM, Nguter 3.643 KPM, Polokarto 5.634 KPM, Sukoharjo 4.573 KPM, Tawangsari 4.271 KPM, Weru 4.340 KPM. (Mam)