“Untuk membuat wayang kulit sendiri juga menjadi tantangan berat perajin. Sebab generasi penerus semakin terbatas ditengah majunya perkembangan jaman,†lanjutnya.
Marwanto mengatakan, untuk meneruskan usahanya membuat wayang kulit dirinya harus mengajarkan ilmunya ke orang lain. Sekarang sudah ada enam orang pemulas dan lima orang penatah wayang kulit.
“Kami berharap pemerintah juga harus memberikan perhatian terkait budaya wayang kulit agar terus ada dengan mengajarkannya ke siswa sekolah,†lanjutnya. (Mam)