SUKOHARJO, KRJOGJA.com - Hama wereng dan tikus masih menjadi ancaman bagi petani Sukoharjo. Serangan terjadi dibeberapa wilayah dengan intensitas ringan. Meski demikian pemberantasan tetap dilakukan agar hasil panen maksimal.
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo, Netty Harjianti mengatakan, serangan hama wereng dan tikus masih terjadi karena beberapa faktor, salah satunya disebabkan petani tidak melakukan pola tanam padi serempak. Hal itu berimbas dengan masih adanya ketersediaan pangan bagi hama untuk menyerang.
Perpindahan hama wereng dan tikus sulit dihindarkan selama petani tidak kompak melakukan pola tanam serempak. Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo sudah sering sosialisasi ke petani untuk taat pola tanam serempak, namun kenyataanya masih sulit diterapkan karena pengaruh beberapa hal salah satunya ketersediaan air.
“Serangan hama wereng dan tikus di Sukoharjo masih ada di beberapa wilayah tapi hanya ringan saja. Tidak lebih dari 10 hektar,†ujar Netty.
Serangan hama wereng misalnya terjadi di sejumlah desa di wilayah Kecamatan Tawangsari. Hama wereng bahkan datang tidak hanya dari wilayah setempat namun dari daerah lain seperti Klaten yang masuk ke Tawangsari. Meski serangan hama wereng dan tikus ringan namun Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo tetap meminta dilakukan pemberantasan.
Hal itu dilakukan agar serangan tidak bertambah besar dan populasi hama menjadi banyak. Pemberantasan dilakukan bersama oleh petugas dan petani di wilayah terdampak hama. Bantuan obat pembasmi juga telah disediakan oleh Dinas Pertanian dan Perikanan untuk mempercepat pemberantasan. (Mam)