BOYOLALI (KRjogja.com) – Harga jual bawang merah yang rendah membuat sebagian petani di wilayah kecamatan Cepogo memilih menyimpan hasil panenan bawangnya, sembari menunggu harga membaik.
Bukhari (58) petani bawang merah asal Dukuh Tegalsari, Desa Sukabumi, Cepogo, Senin (23/1) menjelaskan, kisaran harga jual bawang merah usai panen raya beberapa waktu lalu tak sesuai harapan. Saat ini, bawang merah di pasaran dihargai sebesar Rp 15 ribu/kg, padahal petani berharap harga jual bawang merah bisa mencapai Rp 20 ribu/kg sebagaimana kisaran harga bawang merah sebelum panen raya, sehingga petani bisa menikmati keuntungan yang lebih layak pada musim panen kali ini. Â
Menurutnya, faktor utama penurunan harga ini disebabkan melimpahnya hasil panen bawang merah di wilayah Cepogo sehingga stok bawang membanjiri pasaran. Kondisi harga yang tak sesuai ekspektasi tersebut membuatnya memilih menyimpan sebagian hasil panennya sembari menunggu harga bawang membaik. Sementara sebagian kecil bawang hasil panennya sudah ia lepas ke pasar untuk persiapan masa tanam berikutnya.
“Hasil panenan kali ini memang melimpah. Dari seribu meter persegi, saya bisa panen hingga 7 kuintal,†katanya.
Haryanto (43), petani lain asal Cepogo juga melakukan hal yang sama, memilih menyimpan hasil panen sembari menunggu harga meningkat. Biasanya, harga bawang akan terkatrol setelah stok bawang di pasaran mulai turun.
“Biasanya dua bulan lagi harga bawang sudah naik. Kalau sekarang stoknya sangat banyak karena baru panen raya,†ujarnya.
Sembari menunggu harga membaik, saat ini ia mulai disibukkan dengan memilah-milah hasil panennya untuk pembibitan untuk masa tanam bawang berikutnya. Pembibitan mandiri dinilainya lebih murah dibanding jika harus membeli bibit bawang. (R11)