BOYOLALI (KRjogja.com) - Musim tanam kali ini yang dibarengi dengan intensitas hujan yang tinggi, membuat petani mesti mewaspadai merebaknya berbagai hama seperti hama penggerek batang padi dan wereng.
Kepala Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan (Dispertanbunhut) Boyolali, Bambang Purwadi, akhir pekan lalu menjelaskan, serangan hama, terutama hama penggerek batang padi, cukup berdampak kepada petani. Pihaknya menghitung per November tahun lalu, total lahan persawahan di yang terserang hama berupa ulat tersebut mencapai 126 hektare dari total areal seluas 6.772 hektare di seluruh Boyolali.
Rinciannya, di Kecamatan Sambi seluas 35 hektare, Boyolali Kota 22 hektare, Sawit 16 hektare, Banyudono 19 hektar, Ngemplak 16 hektare, Mojosongo 12 hektar, Teras 4 hektare, dan Kecamatan Nogosari seluas 2 hektare.
“Kalau curah hujan tinggi. Lahan padi memang rentan terserang hama. Sebab hama seperti penggerek batang ataupun wereng akan berkembang biak di kondisi yang kelembabannya tinggi,†kata Bambang, Minggu (15/1/2017).
Karena itu, meski sampai di awal tahun ini belum ada laporan adanya serangan hama, ia mengimbau pada petani untuk segera melapor jika ada serangan hama agar bias segera ditindak lanjuti.
Selain penggunaan pupuk hayati yang ramah lingkungan, cara yang diterapkan petani untuk mencegah perkembangbiakan hama adalah dengan menjaga kelembaban persawahan agar tak terlalu tinggi, yakni dengan mengatur saluaran air secara tepat. Cara yang lebih efektif lagi, sebutnya, dengan metode pola tanam serentak yang sayangnya masih belum banyak diterapkan meski sudah berkali-kali disosialisasikan.
Pola tanam petani saat ini membuat hama bisa dengan mudah berpindah dari satu lahan ke lahan lainnya yang masih produktif. Sehingga karena rantai makanan hama tak terputus, pemberantasan hama menjadi sulit dilakukan. Petani di wilayah yang kaya sumber air juga masih banyak yang melakukan penanaman padi sepanjang tahun dan tak diselingi dengan penanaman tumbuhan lain, semisal palawija. Akibatnya, siklus hama padi tak terputus.
“Bila petani kompak untuk memutus rantai makanan hama, pemberantasannya akan lebih efektif. Caranya yakni dengan merubah pola tanam dan menanam padi secara serentak,†pungkasnya. (R-11)