BOYOLALI (KRjogja.com) - Rencana pengelolaan sampah menjadi energi listrik di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Winong, Boyolali Kota, ‎urung dilakukan akibat terkendala pembiayaan yang cukup besar. Sebab, pengelolaan sampah di TPA tersebut masih difokuskan untuk perluasan lahan untuk menambah kapasitas daya tampung.Â
Kabid Cipta Karya DPU Boyolali, Arief Gunarto siap bekerjasama dengan investor untuk pengelolaan sampah di TPA Winong yang dikonversikan menjadi tenaga listrik. Meski ada sejumlah investor yang tertarik, namun besarnya dana yang dibutuhkan, terutama untuk pemdanaan teknologinya, membuat rencana tersebut ‎urung dilakukan.
"Dana untuk pemanfaatan teknologinya cukup besar sehingga kami belum siap. Kami masih memfokuskan pada upaya perluasan TPA seluas 3 hektare tersebut. salah satu lahan yang dipersiapkan yakni lahan kas Desa Winong seluas 5.000 meter persegi."
Selama ini, pengelolaan sampah di TPA terbesar di Boyolali tersebut dilakukan dengan sistem sanitary landfill, yakni penimbunan sampah dengan tanah. ‎ Meski tiap tahun pemkab mesti mengeluarkan anggaran Rp 200 juta untuk pembelian tanah urug, namun sistem tersebut dipilih karena dinilai lebih ramah lingkungan. (R-11)