BOYOLALI (KRjogja.com) - Menteri Pertanian Amran Sulaiman, mengkalim upaya peningkatan produksi beras untuk mencapai swasembada pangan sudah berhasil dilakukan meski terkendala cuaca dua tahun terakhir.Â
Mentan dalam sambutan peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) yang digelar di Boyolali, Jumat (28/10/2016) membandingkan pada tahun 1997-1998 adanya serangan La nina dan El nino membuat pemerintah mesti mengimpor beras 12 juta ton selama dua tahun berturut-turut.Â
Kondisi yang sama terjadi dua tahun terakhir bahkan menjadi yang terparah dalam 71 tahun terakhir. Namun pemerintah hanya mengimpor cadangan beras 1 juta ton saja dan menilai tantangan terberat dalam upaya swasembada pangan sudah terlewati. ‎"Stok tahun ini 2 juta ton, cukup untuk memenuhi sampai bulan Mei tahun depan. Nanti bulan ‎Maret sudah puncak panen lagi‎. Insyallah beras kita cukup," katanya.Â
‎Menurut Mentan keberhasilan itu akibat penghapusan regulasi yang dinilai menghambat upaya swasembada pangan. Dulu, seluruh pengadaan menggunakan tender. Bila anggaran disetujui bulan januari, dengan tender, barang baru tiba setelah empat bulan setelah selesai panen.Â
"Keterlambatan pengadaan alat mesin pertanian (alsintan), benih, dan sebagainya melalui tender tersebut membuat potensi kehilangan cukup besar." (R-11)