klaten

Perajin Tahu Andalkan Kedelai Impor

Minggu, 16 Oktober 2016 | 16:08 WIB

KLATEN (KRjogja.com) - Perajin tahu dan tempe di wilayah Klaten menggunakan kedelai impor, karena stok kedelai lokal tidak mencukupi kebutuhan mereka. Industri tahu di Klaten tersebar di beberapa wilayah, antara lain di Karangnaom, Jatinom, dan juga di Pedan yang merupakan salah satu sentra pembuatan tahu dan tempa terbesar di Klaten.

Beberapa perajin tahu dan tempe Minggu (16/10/2016) mengemukakan, kebutuhan masyarakat terhadap produk tahu dan tempe meningkat. Hal ini diantaranya dikarenakan harga tahu dan tempe lebih terjangkau, sedangkan lauk jenis ini mengandung nilai gizi yang tinggi.

Mereka mengatakan, kedelai lokal sebenarnya memiliki keunggulan, yakni lebih tahan lama dan lebih kenyal. Namun demikian, ketersediaan bahan baku kedali lokal itu tidak selalu ada setiap dibutuhkan. Sehubungan hal itu kebanyakan perajin tahu dan tempe menggunakan kedelai impor.

Kepala Dinas Pertanian Klaten, Wahyu Prasetyo beberapa waktu lalu.

Budi, salah seorang pengusaha tahu di Jatinom mengatakan, jika menuruti permintaan pasar, maka setiap minggu terjadi kenaikan. Namun demikian, dikarenakan keterbatasan fasilitas dan juga karyawan maupun permodalan, produksi tahu setiap hari stabil, dengan kebutuhan bahan baku kedelai sekitar 5 kuintal (Sit)

Tags

Terkini

PUDAM Boyolali Rilis Aplikasi Tirta Amperaku

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:10 WIB

Pemkab Klaten Siaga Antisipasi Bencana Saat Nataru

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

Gudang Oli di Tanjunganom Grogol Terbakar

Senin, 15 Desember 2025 | 21:50 WIB

Ratusan Pelari Ramaikan Run To Geopark Klaten

Senin, 15 Desember 2025 | 10:20 WIB

Petugas Gabungan Gelar Apel Jelang Libur Nataru.

Kamis, 11 Desember 2025 | 22:05 WIB

Bripka Eriqo Terima Penghargaan dari PBB

Rabu, 10 Desember 2025 | 13:35 WIB