klaten

Situs Giriroto Lengkapi Kekayaan Kepurbakalaan Jateng

Kamis, 6 Oktober 2016 | 13:35 WIB

BOYOLALI (KRjogja.com) – Temuan reruntuhan candi  di Dukuh Gunung wijil, Desa Giriroto, Kecamatan Ngemplak, dinilai punya arti penting dalam khazanah kepurbakalaan di Jawa Tengah. Untuk menjaga kelestarian situs yang terdiri dari reruntuhan batu-bata tersebut, diperlukan perlindungan yang memadai, termasuk peningkatan status menjadi situs Benda Cagar Budaya (BCB) yang akan memberikan perlindungan hukum kelestarian situs tersebut.

Kasi Pelestarian Pengembangan dan pemanfaatan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jateng, Gutomo, Kamis (6/10/2016) menjelaskan, karena terbuat dari batu-bata sehingga rentan rusak, pihaknya masih berupaya memberikan perlindungan dengan memberi atap untuk melindungi reruntuhan candi dari panas dan hujan. Namun upaya pemberian atap tersebut terkendala pendanaan. Sebelum penanganan lebih lanjut, pihaknya menitipkan perawatan temuan tersebut ke pemerintah daerah setempat.

“Pastinnya reruntuhan pondasi candi tersebut membutuhkan pelindung yang memadai. Saat ini kondisinya masih terbuka,” terangnya.

Selain perlindungan dari cuaca, pihaknya juga akan mengusulkan ke tim ahli cagar budaya nasional agar temuan tersebut ditetapkan sebagai situs BCB untuk memberikan perlindungan hukum. Menurut Gutomo, penemuan reruntuhan candi bercorak Hindu Syiwaisme yang diperkirakan dibangun pada abad 8 atau 9 Masehi tersebut punya nilai penting untuk melengkapi ragam candi di Jateng.

Selama ini, bangunan candi di Jateng didominasi berbahan batu. Sementara penggunaan batu-bata lebih dikenal digunakan untuk candi di Jawa Timur. Candi di Giriroto sendiri diperkirakan dibangun pada jaman yang lebih tua dibanding temuan candi di Jawa Timur.

“Pemakain batu-bata sebagai bahan candi di Jateng cukup langka. Selain di Giriroto, pemakaian batu-bata di Jateng hanya ditemukan di dua situs saja, yakni di Magelang dan Pati. Mungkin pada abad ke 8 di Jateng sudah ada pemakaian batu-bata sebagai bahan candi, namun penggunaanya baru populer di Jawa Timur,” imbuh Gutomo.

Diberitakan sebelumnya, pada Maret lalu warga menemukan reruntuhan batu bata saat melakukan penggalian untuk pondasi rumah. Selain reruntuhan, ditemukan juga beberapa arca. (R-11)

Tags

Terkini

PUDAM Boyolali Rilis Aplikasi Tirta Amperaku

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:10 WIB

Pemkab Klaten Siaga Antisipasi Bencana Saat Nataru

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

Gudang Oli di Tanjunganom Grogol Terbakar

Senin, 15 Desember 2025 | 21:50 WIB

Ratusan Pelari Ramaikan Run To Geopark Klaten

Senin, 15 Desember 2025 | 10:20 WIB

Petugas Gabungan Gelar Apel Jelang Libur Nataru.

Kamis, 11 Desember 2025 | 22:05 WIB

Bripka Eriqo Terima Penghargaan dari PBB

Rabu, 10 Desember 2025 | 13:35 WIB