BOYOLALI (KRjogja.com) – Kondisi kesehatan mayoritas calon haji (calhaj) asal Boyolali beresiko tinggi, sebab sebanyak 60 persen dari 667 calhaj berusia diatas 60 tahun. Karena keadaan tersebut, para calhaj diwanti-wanti untuk menjaga kesehatan seoptimal mungkin mengingat kondisi iklim di tanah suci cukup ekstrim.
Demikian diungkapkan Kasi Penyelenggaran Haji dan Umroh Kemenag Boyolali, M Jindar Wahyudi, saat Bimbingan Manasik Haji di gedung haji setempat, Kamis (28/7/2016). Dalam kegiatan tersebut, para calhaj diberi wejangan dan pengarahan tentang berbagai aspek saat melakukan ibadah haji, termasuk juga pemberitahuan larangan-larangan yang mesti dipatuhi, semisal tidak membawa benda yang menjadi larangan seperti benda tajam, gunting atau pisau, atau benda cair yang jumlahnya melebihi 100 cc.
Dijelaskannya, kondisi cuaca di Mekah dan Madinah yang menjadi tujuan calhaj tak terlalu bersahabat bagi calhaj asal Indonesia yang beriklim tropis. Di siang hari, suhu di tanah suci bisa mencapai 40 derajat Celsius, sementara pada malam hari, suhu bisa anjlog hingga 12 derajat Celsius.
Mengingat usia mayoritas jamaah haji yang cukup uzur, ia mengimbau agar para calhaj mempersiapkan kondisi fisiknya secara prima sebab kondisi cuaca bisa mengakibatkan kondisi ketahanan tubuh lemah. Diingatkannya, jamaah haji juga mesti terus berkomunikasi dan berkoordinasi dengan ketua regu dan rombongan agar tak tersesat atau hilang.
“Untuk jamaah yang berusia lanjut mesti beristirahat yang cukup,†kata Jindar. (M-9)