KLATEN - Sejumlah eks narapidana terorisme (napiter) mengikuti upacara HUT RI ke-78 di Alun-alun Klaten, Kamis (17/8/2023). Usai upacara, mereka mendapat bendera merah putih dari Bupati Klaten, Sri Mulyani.
Beberapa eks napiter mengemukakan, mereka terharu bisa mengikuti upacara hari kemerdekaan RI. Ada sekitar 20 orang yang mengikuti upacara, dengan mengenakan pakaian batik. Usai upacara mereka juga menyampaikan permohonan maaf kepada Bupati Klaten, Forkopimda, dan seluruh masyarakat Klaten.
“Sesuatu yang salah pasti mengganjal di hati. Yang jelas dari sisi kemanusiaan kalau dilihat kami memang salah. Hanya dulu kami egonya sangat besar, ilmu juga dibawah rata-rata dan kami malas belajar. Belajar hanya dari satu kitab, tidak melebar ke ulama-ulama yang lain, ya akhirnya seperti saya pada waktu itu,” kata Roki Aprisdianto alias Roki Abu Ibrahim yang biasa disapa Atok.
Roki salah satu eks napiter yang kini aktif di divisi dakwah Yayasan De Bintal, aktif dalam program deradikalisasi ke lembaga-lembaga pemasyarakata di seluruh Indonesia.
Bupati berpesan pada para eks napiter agar perbuatan yang lalu tidak diulang lagi, dan sekarang bersama-sama untuk membangun agar Indonesia lebih maju.
Baca Juga: Anji Hipnotis Ribuan Penonton Konser Musik HUT Klaten
Kapolres Klaten AKBP Warsono mengemukakan, keikutsertaaan eks napiter pada upacara itu merupakan hal positif. Rasa nasionalisme mereka sudah semakin kuat, sehingga mereka mengikuti upacara HUT RI yang ke-78. “Bahkan mereka juga menyampaikan permohoanan maaf apabila tindakanya yang lalu membuat ketidaknyamanan bagi masyarakat. Saya berharap mereka menjadi masyarakat yang baik, dan tentunya bisa berbaur dengan masyarakat, berperilaku baik, dan jiwa nasionalisme tidak luntur,” kata Kapolres.
Dandim 0723/Klaten, Letkol. Czi. Bambang Setyo Triwibowo mengemukakan, permintaan maaf dari para eks napiter merupakan suatu hal yang manusiawi. Mereka menyampaikan permintaan maaf, karena secara tidak langsung mereka menyadari jika apa yang mereka lakukan pada masa lalu adalah sesuatu perbuatan yagn salah. “Kita berusaha mewadahi semuanya. Kita ajak sama-sama, kita guyub sehingga ke depan semua bisa lebih kondusif dan lebih aman terkendali,” kata Dandim.(Sit)