klaten

146 Monyet Ekor Panjang Lereng Gunung Merapi Berhasil Ditangkap

Rabu, 11 Oktober 2023 | 14:45 WIB
Monyet Ekor Panjang Berhasil Ditangkap Warga Sangup, Kecamatan Tamansari, Boyolali. KR - Mulyawan


KRjogja.com, BOYOLALI - Ratusan monyet ekor panjang hewan endemik gunung Merapi berhasil ditangkap. Satwa liar tersebut ditangkap karena meresahkan warga lereng gunung Merapi yang selama 13 tahun ini terganggu dan sering gagal panen.

Semenjak erupsi gunung Merapi pada tahun 2010 lalu, monyet ekor panjang turun gunung dan hidup berkelompok di pemukiman warga.Camat Tamansari, Boyolali, Suyanta, memerinci dari 149 monyet ekor panjang tersebut, 146 ekor ditangkap di Desa Sangup dan tiga ekor sisanya ditangkap di Desa Lanjaran.

Suyanta mengatakan dari 149 monyet ekor panjang yang ditangkap itu baru sekitar 50 ekor yang diserahkan ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Boyolali untuk diteruskan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).

Sebelumnya, monyet-monyet tersebut hanya diberi tanda dengan cat lalu dilepasliarkan. Namun, metode tersebut dianggap tidak efektif. Suyanta kemudian membuat program bersama warga dengan membuat jebakan guna menangkap monyet-monyet tersebut.

“Sejak meletusnya Gunung Merapi pada 2010 itu, monyet ekor panjang turun gunung karena di sana panas dan tidak ada makanan,” kata Suyanta, Selasa (10/10/2023) kemarin.

Baca Juga: PSIS Taruh Minat, Gusti Randa Tegaskan Tak Lepas Hokky Caraka dari PSS

Pihaknya mengajak para petani di Tamansari, Boyolali, yang selama 13 tahun ini terganggu dan sering gagal panen karena serangan monyet untuk membuat perangkap kandang dengan kayu dan bambu. Dengan perangkap ini, warga bisa menangkap monyet tanpa membunuh dan menyiksa.

Metode tersebut juga tidak melanggar aturan pemerintah karena menurutnya hewan tersebut termasuk satwa liar yang harus dilindungi. Selain itu pemerintah kecamatan juga memberikan stimulus kepada warga.

Warga yang berhasil menangkap monyet menggunakan perangkap itu akan diberi bonus per ekor Rp50.000. Stimulus itu diberikan dalam satu bulan terakhir hingga akhirnya berhasil menangkap total 149 monyet ekor panjang.

Sementara, Sekretaris DLH Boyolali, Suraji, mengatakan monyet ekor panjang yang tertangkap akan ditaruh di cagar alam. “Dalam konteks konservasi, ini adalah konflik satwa liar dengan masyarakat dan sebenarnya ini terjadi di mana-mana. Kami dari DLH selaku rescuer, menyelamatkan monyet ini dari area konflik seperti di Desa Sangup,” kata Suraji.

Sementara itu, Lurah Sangup, Triyono, mengatakan keberadaan monyet ekor panjang sangat meresahkan warganya saat bercocok tanam. Sejak 2010, warga enggan menanam sayuran kesukaan monyet seperti tomat, jagung, padi, dan sebagainya.

Sehingga, warga hanya menanam tanaman yang tidak disukai kera seperti cabai dan tembakau. Lebih lanjut, ia mengatakan monyet juga telah datang ke pemukiman warga, padahal dulu hanya di ladang-ladang.

“Turun dari gunung kan 2010, itu masih di lahan pertanian. Terus pindah ke halaman rumah warga sekitar 2015,” kata dia.

Sejak awal September 2023, lanjut Triyono, ada atensi dari Pemerintah Kecamatan Tamansari, Boyolali, terkait penanganan monyet ekor panjang yaitu dengan membuat jebakan monyet dari bambu dan kayu.

Jebakan tersebut ditaruh di dalam tanah lalu dibuka pintunya. Di dalam kandang terdapat makanan, saat monyet masuk, pintu akan otomatis tertutup. Dengan program itu, dalam sebulan, warga Sangup bisa mendapatkan 146 monyet ekor panjang.(Mul)

Halaman:

Tags

Terkini

PUDAM Boyolali Rilis Aplikasi Tirta Amperaku

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:10 WIB

Pemkab Klaten Siaga Antisipasi Bencana Saat Nataru

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

Gudang Oli di Tanjunganom Grogol Terbakar

Senin, 15 Desember 2025 | 21:50 WIB

Ratusan Pelari Ramaikan Run To Geopark Klaten

Senin, 15 Desember 2025 | 10:20 WIB

Petugas Gabungan Gelar Apel Jelang Libur Nataru.

Kamis, 11 Desember 2025 | 22:05 WIB

Bripka Eriqo Terima Penghargaan dari PBB

Rabu, 10 Desember 2025 | 13:35 WIB