Krjogja.com - BOYOLALI - Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 yang sebentar lagi tiba membuat harga sembilan bahan pokok (sembako) di Boyolali, Jawa Tengah mulai merangkak naik.
Berdasarkan pantaun di pasar Kota Boyolali, sejumlah komoditas sembako mulai merangkak naik, seperti telur, beras, tomat, bawang merah dan bawang putih, dan juga cabai yang harganya masih mahal.
Sartini (51) salah seorang pedagang mengatakan semua harga saat ini tinggi atau naik semua terutama cabai yang masih bertahan mahal yang mencapai Rp 90.000 per kilonya.
“Semua jenis cabai mahal, seperti cabai keriting saat ini saya jual Rp 75.000 per kilonya, sedangkan cabai jenis teropong di jual Rp 70.000 per kilonya,” katanya saat dijumpai di lapaknya, Sabtu (16/12/2023).
Ia menjelaskan tidak hanya cabai yang mahal, namun beberapa jenis sayur mayur juga mengalami kenaikan antara Rp 2.000 hingga Rp 3.000.
“Kobis misalnya, wortel dari harga Rp 6.000 naik menjadi Rp 9.500 per kilonya,kobis dari harga Rp 8000 naik menjadi Rp 10.000 per kilonya,bawang merah dan bawang putih juga naik dari harga Rp 33.000 naik menjadi Rp 36.000 per kilonya,” jelasnya.
Hal yang sama di katakan pedagang lainnya, Atin bahwa harga cabai sudah lama mahal, meskipun turun hanya sebentar dan sedikit.
“Kalau cabai sebenarnya sudah lama mahal dan kalau turun Cuma sedikit terus naik lagi, terkait pasokan masih sedikit karena faktor cuaca dan petani belum panen,” ujarnya.
Sementara Siti Qoriah pedagang sembako mengatakan bahwa saat ini untuk harga beras dan gula pasir sudah mulai naik.
"Kalau harga beras itu yang bagus sudah mencapai Rp16.000 dulu hanya sekitar Rp13.500 dan juga gula pasir sekarang saya jual Rp17.500 dulu hanya Rp12.500 atau Rp13.000 per kilonya,” kata dia.
Siti menambahkan mahal harga ini mungkin faktor cuaca dan mendekati Natal dan Tahun Baru yang sebentar lagi tiba.
“Ya biasa kalau mendekati natal dan Tahun Baru semua harga pasti naik dan ini biasanya hingga awal bulan januari,” ucapnya.
Semua pedagang juga mengatakan, dengan mahalnya harga ini membuat omset penjualan mereka turun. (Mul)
Suasana pasar tradisional Boyolali sepi pengunjung. (Foto : Mulyawan)