Krjogja.com - SUKOHARJO - Cuaca ekstrem terjadi hampir merata disejumlah wilayah di Kabupaten Sukoharjo sejak beberapa hari terakhir berupa curah hujan tinggi disertai angin kencang. Dampaknya sejumlah pohon tumbang dan beberapa kerusakan bangunan. Masyarakat diminta tetap waspada mengantisipasi timbulnya korban.
"Kami pantau sejak akhir Desember 2023 lalu dan masuk hari keempat Januari 2024 ini cuaca sangat ekstrem. Beberapa kali angin kencang dan selalu disertai peningkatan curah hujan. Angin kencang berdampak pada pohon tumbang dan kerusakan bangunan," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo Ariyanto Mulyatmojo, Kamis (04/01/2023).
BPBD Sukoharjo terus berkoordinasi dengan BMKG terkait perkiraan cuaca setiap hari. Apabila ada potensi perubahan cuaca ekstrem maka langsung dikoordinasikan dengan pihak terkait di lingkungan Pemkab Sukoharjo.
"Sudah ada peringatan dini dari BMKG terkait cuaca ekstrem pada Januari ini. Baik itu dampak cuaca panas ekstrem El Nino dan cuaca ekstrem angin kencang dan peningkatan curah hujan. Memang situasinya sekarang membuat masyarakat harus lebih waspada," lanjutnya.
Kerawanan angin kencang dan peningkatan curah hujan terjadi sulit diprediksi. Ariyanto mengatakan, kejadian tidak hanya saat siang hari saja, tapi juga malam hari pernah terjadi disejumlah wilayah di Kabupaten Sukoharjo.
"Tetap waspadai juga genangan air dan banjir dampak peningkatan curah hujan selain pohon tumbang akibat angin kencang," lanjutnya.
BPBD Sukoharjo meminta kepada masyarakat mewaspadai banjir disejumlah wilayah khususnya disepanjang aliran Sungai Bengawan Solo. Wilayah tersebut seperti di Kecamatan Grogol, Polokarto dan Mojolaban.
"Curah hujan tinggi sudah berdampak pada genangan air akibat luapan drainase seperti terjadi dibeberapa wilayah. Air hujan tidak tertampung dan meluber ke jalan. Sedangkan banjir belum ada mengingat air masih bisa ditampung di Sungai Bengawan Solo," lanjutnya.
Wilayah rawan banjir dampak meluapnya air Sungai Bengawan Solo seperti Kecamatan Sukoharjo, Grogol, Bendosari, Polokarto dan Mojolaban. Selain itu beberapa sungai lainnya menjadi penyebab banjir di Kecamatan Tawangsari, Weru dan Nguter. (Mam)