klaten

Musim Hujan Pendek, Petani Diminta Maksimalkan Stok Air

Rabu, 10 Januari 2024 | 04:30 WIB

Krjogja.com - SUKOHARJO - Musim hujan tahun 2024 diperkirakan berlangsung lebih pendek dibandingkan tahun sebelumnya. Hal tersebut terjadi karena dampak fenomena alam El Nino atau peningkatan suhu udara. Atas kondisi tersebut petani diminta memaksimalkan stok air yang dimiliki dengan segera melakukan tanam padi.

"Berdasarkan informasi dan koordinasi dengan pihak terkait memang musim hujan kali ini masih dipengaruhi fenomena alam El Nino. Artinya bisa lebih pendek dibanding tahun lalu. Tapi itu juga perkiraan dan masih terus kami pantau perubahan cuaca. Apapun kondisinya nanti sekarang petani tetap kami minta segera tanam padi karena hujan sudah turun dan stok air melimpah," kata Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo Bagas Windaryatno, Selasa (09/01/2023).

Baca Juga: Jogja Daerah Prioritas Kemenangan Prabowo Gibran Satu Putaran

Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo memperkirakan kebutuhan air untuk petani pada musim tanam I padi kali ini sudah cukup. Stok air melimpah terlihat terpenuhi di semua lahan pertanian baik yang ada di aliran irigasi teknis dan sawah tadah hujan.

Petani bisa memanfaatkan air tersebut untuk olah tanah dan tanam padi sampai panen. "Untuk musim tanam I padi masih aman stok air melimpah sampai panen," lanjutnya.

Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo belum bisa memastikan sampai kapan musim hujan berlangsung dan kembali masuk kemarau. Sebab fenomena alam sekarang sulit diprediksi.

Baca Juga: 10 Bakmi Jawa Legendaris di Jogja

"Kondisi pertanian sudah sangat dipengaruhi fenomena alam El Nino sejak tahun 2023 lalu karena cuaca panas ekstrem. Sekarang di awal tahun 2024 sudah turun hujan," lanjutnya.

Kondisi perubahan cuaca yang sulit diprediksi dan tingginya kebutuhan air untuk pertanian membuat Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo melakukan langkah antisipasi. Salah satunya dengan memperbanyak pembangunan embung dan tempat penampungan air. Selain itu juga disediakan sumur dalam disejumlah wilayah untuk memastikan ketersediaan air pertanian.

Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo mengerahkan sepenuhnya petugas penyuluh pertanian dan dibantu pihak terkait terus mendorong petani mempercepat tanam padi MT I. Sebab hasil panen padi MT I ini sangat dibutuhkan terlebih lagi untuk menambah stok beras bersamaan dengan momen Puasa Ramadan dan Lebaran sekitar Maret-April 2024 mendatang.

"Petani kami minta mempercepat tanam padi. Karena hasil panen padi MT I nanti sangat dibutuhkan menambah stok beras untuk memenuhi kebutuhan Ramadan dan Lebaran sekitar Maret-April 2024 mendatang. Hasil panen padi juga dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan beras masyarakat secara umum," lanjutnya.

Petani juga didorong melakukan tanam padi MT I secara serentak. Artinya lahan pertanian yang ada ditanami padi secara bersamaan. Bagas menegaskan, hal itu selain karena kondisi sekarang sudah tersedia stok air, juga dikarenakan untuk meminimalisir serangan hama dan potensi kerusakan dampak dari cuaca ekstrem seperti angin kencang dan banjir.

"Kami juga masih memantau perkembangan petani agar tidak membiarkan begitu saja melimpahnya stok air sekarang. Termasuk di sawah tadah hujan," lanjutnya.

Untuk mempercepat proses tanam padi, Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo juga memberikan pendampingan penuh melalui kelompok tani dan gabungan kelompok tani. Penyuluh pertanian turun langsung mendampingi petani termasuk mencarikan solusi apabila ada masalah di lapangan.

Halaman:

Tags

Terkini

PUDAM Boyolali Rilis Aplikasi Tirta Amperaku

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:10 WIB

Pemkab Klaten Siaga Antisipasi Bencana Saat Nataru

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

Gudang Oli di Tanjunganom Grogol Terbakar

Senin, 15 Desember 2025 | 21:50 WIB

Ratusan Pelari Ramaikan Run To Geopark Klaten

Senin, 15 Desember 2025 | 10:20 WIB

Petugas Gabungan Gelar Apel Jelang Libur Nataru.

Kamis, 11 Desember 2025 | 22:05 WIB

Bripka Eriqo Terima Penghargaan dari PBB

Rabu, 10 Desember 2025 | 13:35 WIB