Krjogja.com - KLATEN - Pemerintah Kabupaten Klaten meminta anggaran pada pemerintah pusat terkait pembangunan jalan layang (flyover) Krapyak, serta perbaikan jalan-jalan rusak dampak dari pembangunan Tol Yogya - Solo.
Sekda Klaten, Jajang Prihono mengemukakan, Pemkab Klaten pernah mengajukan anggaran pembangunan fly over tersebut, namun hingga kini belum terealisasi.
“Kita sudah pernah mengajukan dulu, cuma ini kita perbaharui kita ajukan lagi. Kemarin saat kunjungan presiden ke Klaten Ibu Bupati bisa langsung komunikasi dengan presiden. Bupati mengajukan pembangunan fly over, perbaikan jalan-jalan rusak, dan sebagainya. Ini sudah siap kita ajukan lagi proposalnya,” kata Jajang Prihono, Rabu (21/02/2024).
Baca Juga: Burung Murai Batu Senilai Rp 400 Juta Langganan Juara Kontes Digasak Maling
Lebih lanjut Sekda menjelaskan, terkait nilai atau anggaran dan teknis menjadi kewenangan Menteri PUPR, Pemkab Klaten hanya mengajukan itemnya saja. “Kita hanya ajukan itemnya saja bahwa Klaten butuh fly over. Secara teknis, konstruksi, penghitungan dan lain sebagainya kewenangan di Kementerian PUPR,” jelas Sekda pula.
Jalan layang Krapyak dinilai penting, untuk mengurai kepadatan arus lalulintas, khususnya di palang kereta api Krapyak. Saat ini kondisi lalulintas di palang Krapyak cukup padat dan berbahaya.
Selain itu, kata Jajang, Pemkab Klaten juga mengajukan anggaran perbaikan jalan-jalan yang sebelumnya masuk dalam kesepakatan dengan pihak penyelenggara tol, untuk dialokasikan anggaran perbaikan. Tidak sekedar pemeliharaan, melainkan betul-betul perbaikan dan peningkatan kualitas. “Kalau terkait berapa jumlah anggaran, kami belum monitor lagi,” tambah Jajang.
Baca Juga: Gerak Cepat Pemkab Sukoharjo Sediakan Kebutuhan Pokok Pangan Murah untuk Masyarakat
Pada kesempatan terpisah, Bupati Klaten Sri Mulyani memberikan kejutan pada Sekda Klaten Jajang Prihono pada ulang tahunya yang ke-43. Usai rapat koordinasi, Bupati telah menyiapkan kue ulang tahun, dan merayakan bersama para kepala OPD dan para camat.
Tekait hal itu, Jajang Prihono mengemukakan, setiap ulang tahun, ia selalu sedih mengingat ibu kandung dan ibu asuhnya. Sehubungan hal itu, Jajang meminta sahabat-sahabatnya untuk mendoakan kedua perempuan hebat dalam hidupnya tersebut. (Sit)