klaten

Kasus DBD Melonjak, DKK Sukoharjo Belum Tetapkan Status KLB

Sabtu, 23 Maret 2024 | 16:40 WIB
Musim Penghujan, DBD Mengintai


Krjogja.com Sukoharjo Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Sukoharjo sampai saat ini tercatat ada 102 kasus. DBD menjadi salah satu penyakit yang mendapat sorotan sekarang karena terjadi lonjakan kasus. Tertinggi DBD terjadi di wilayah Kecamatan Weru.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo Tri Tuti Rahayu, Sabtu (23/3) mengatakan, kasus DBD mengalami lonjakan sejak awal Maret ini. Kasus paling banyak terjadi pada anak-anak.

DKK Sukoharjo atas lonjakan kasus DBD tersebut belum menetapkan status kejadian luar biasa (KLB). Kasus DBD sampai saat ini masih mampu tertangani dengan baik oleh petugas.

DKK Sukoharjo mencatat kasus DBD total saat ini sebanyak 102 kasus. Rinciannya, pada Minggu ini ada 21 kasus, Minggu sebelumnya 18 kasus dan Minggu sebelumnya lagi 63 kasus. Seluruh kasus DBD tersebut sudah ditangani oleh petugas.

Dilihat dari wilayah, jumlah kasus DBD paling tinggi terjadi di Kecamatan Weru 51 kasus, Kecamatan Tawangsari 18 kasus dan Kecamatan Nguter 7 kasus. Sedangkan kecamatan lainnya juga ada temuan kasus DBD dengan jumlah sedikit.

"Kasus DBD terjadi hampir disemua daerah termasuk di Kabupaten Sukoharjo. Kami belum menetapkan status KLB. Semua kasu DBD bisa ditangani petugas," ujarnya.

Penanganan kasus DBD dilakukan di rumah sakit dan puskesmas. DKK Sukoharjo masih terus melakukan pemantauan kondisi perkembangan pasien. Hal ini dilakukan untuk memastikan sudah tertangani dengan baik dan bisa segera sembuh.

DKK Sukoharjo atas kejadian lonjakan kasus DBD juga melakukan upaya lain pencegahan di masyarakat. Salah satunya terkait dengan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) serentak. Perlu kesadaran tinggi masyarakat melakukan PSN sebagai upaya membasmi jentik nyamuk.

DKK Sukoharjo menilai PSN merupakan langkah paling efektif mencegah terjadinya kasus DBD. Sebab pemberantasan dilakukan mulai dari jentik nyamuk. Hal ini penting sebagai upaya sebelum tumbuh menjadi nyamuk dewasa dan menyerang warga.

"Ada pengaruh cuaca dimana sering hujan dan muncul genangan air dan jentik nyamuk. Karena itu perlu digerakan lagi PSN secara serentak sampai ditingkat rumah tangga," lanjutnya.

Gerakan PSN bisa dilakukan baik perorangan maupun melalui lingkungan setempat. Cara tersebut dianggap lebih maksimal mematikan jentik nyamuk sebagai sumber penyebaran DBD. (Mam)

Tags

Terkini

PUDAM Boyolali Rilis Aplikasi Tirta Amperaku

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:10 WIB

Pemkab Klaten Siaga Antisipasi Bencana Saat Nataru

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

Gudang Oli di Tanjunganom Grogol Terbakar

Senin, 15 Desember 2025 | 21:50 WIB

Ratusan Pelari Ramaikan Run To Geopark Klaten

Senin, 15 Desember 2025 | 10:20 WIB

Petugas Gabungan Gelar Apel Jelang Libur Nataru.

Kamis, 11 Desember 2025 | 22:05 WIB

Bripka Eriqo Terima Penghargaan dari PBB

Rabu, 10 Desember 2025 | 13:35 WIB