klaten

Diskopumdag Sukoharjo Ajukan Tambahan Kuota Elpiji 3 Kilogram ke PT Pertamina

Jumat, 29 Maret 2024 | 15:50 WIB
Sidak gas melon di sebuah rumah makan di Jalan Bantul, tim menemukan sekitar 17 tabung gas melon dipakai untuk keperluan memasak sehari-hari. (Foto : Rahajeng Pramesi


KRjogja.com - SUKOHARJO - Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (Diskopumdag) Sukoharjo koordinasi dan meminta tambahan kuota langsung dengan PT Pertamina terkait pemenuhan elpiji 3 kilogram selama puasa Ramadan hingga Lebaran mendatang. Hal ini dilakukan untuk memastikan kebutuhan gas bersubsidi untuk masyarakat miskin terpenuhi. Pengawasan dilakukan ketat sebagai antisipasi terjadinya pelanggaran seperti penimbunan, permainan harga hingga penyalahgunaan oleh warga mampu.

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (Diskopumdag) Sukoharjo Iwan Setiyono, Jumat (29/3/2024) mengatakan, belum ada temuan kelangkaan elpiji 3 kilogram. Kebutuhan masyarakat selama puasa Ramadan hingga Lebaran masih terpenuhi. Stok gas mencukupi dan aman.

Berdasarkan data Diskopumdag Sukoharjo diketahui kuota elpiji 3 kilogram Kabupaten Sukoharjo tahun 2024 sebanyak 35.915 MT. Kuota tersebut mampu memenuhi kebutuhan masyarakat pada hari normal. Sedangkan khusus menghadapi puasa Ramadan dan Lebaran, sudah dilakukan antisipasi dengan meminta tambahan kuota secara fakultatif kepada PT Pertamina.

Baca Juga: Kabar Gembira! Balitbang Diklat Persembahkan Al-Qur'an Terjemahan Bahasa Gayo dan 64 Bahasa Daerah Lain di Indonesia

Diskopumdag Sukoharjo secara resmi sudah mengajukan tambahan dan tinggal menunggu respon dari PT Pertamina. Tambahan kuota nantinya akan didistribusikan langsung melalui SPBE ke agen, pangkalan dan pengecer. Selanjutnya elpiji 3 kilogram dijual bebas dipasaran dan bisa digunakan masyarakat.

"Belum ada kelangkaan dan kebutuhan masyarakat masih terpenuhi. Apabila ada masalah di lapangan maka kami koordinasi dengan PT Pertamina dan sekarang sudah mengajukan tambahan kuota fakultatif sesuai kebutuhan. Tinggal menunggu jawaban saja," ujarnya.

Iwan mengatakan, kebutuhan elpiji 3 kilogram di masyarakat pada puasa Ramadan maupun hingga Lebaran mendatang sangat tinggi. Hal ini terjadi karena adanya peningkatan aktivitas masyarakat menggunakan gas bersubsidi tersebut untuk memasak.

"Wajar ada peningkatan kebutuhan elpiji 3 kilogram karena misal biasanya satu tabung cukup untuk beberapa hari. Maka sekarang sehari saja habis untuk memasak baik itu rumah tangga, pelaku usaha atau takmir masjid yang mengadakan kegiatan buka bersama atau menyajikan makan dan minum selama kegiatan Ramadan," lanjutnya.

Diskopumdag Sukoharjo akan melakukan pemantauan di lapangan dengan melibatkan PT Pertamina dan Hiswana Migas. Apabila ada temuan kelangkaan barang maka akan dilakukan penambahan.

Baca Juga: Pertamina dan PGN SOR III Pastikan Ketersediaan Gas Bumi dan Kesiapan Satgas RAFI 2024

"Diskopumdag Sukoharjo dalam menghadapi puasa Ramadan dan Lebaran sudah mengajukan tambahan kuota elpiji 3 kilogram sesuai kebutuhan masyarakat," lanjutnya.

Diskopumdag Sukoharjo dalam pemantauan juga akan melihat ada tidaknya pelanggaran di lapangan seperti penimbunan dan permainan harga secara sepihak dinaikan oleh oknum. Apabila ada temuan pelanggaran maka akan ditindak sesuai aturan berlaku.

"Perhitungan kami kebutuhan elpiji 3 kilogram cukup. Sebab dalam pengajuan kuota dari daerah juga sudah dilakukan verifikasi dari PT Pertamina. Jadi kalau ada masalah dalam distribusi maka akan dilakukan pengecekan dimulai dari agen, pangkalan dan pengecer," lanjutnya.

Warga sekaligus pelaku usaha warung makan di wilayah Kelurahan Ngadirejo, Kecamatan Kartasura Ngatmini, mengatakan, sepekan sebelum puasa Ramadan sudah merasakan kesulitan mendapat elpiji 3 kilogram. Sebab pada saat itu pengecer yang jadi langganannya sering terlambat mengirim barang ke rumah. Kondisi semakin parah pada awal puasa Ramadan ini karena gas harus diambil sendiri ke tempat pengecer. Apabila tidak maka tidak akan mendapatkan barang.

"Katanya dari pengecer langganan saya ada pengurangan dan keterlambatan pengiriman elpiji 3 kilogram dari agen dan pangkalan ke pengecer. Harus berebut untuk dapat barang dan harga juga naik," ujarnya

Halaman:

Tags

Terkini

PUDAM Boyolali Rilis Aplikasi Tirta Amperaku

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:10 WIB

Pemkab Klaten Siaga Antisipasi Bencana Saat Nataru

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

Gudang Oli di Tanjunganom Grogol Terbakar

Senin, 15 Desember 2025 | 21:50 WIB

Ratusan Pelari Ramaikan Run To Geopark Klaten

Senin, 15 Desember 2025 | 10:20 WIB

Petugas Gabungan Gelar Apel Jelang Libur Nataru.

Kamis, 11 Desember 2025 | 22:05 WIB

Bripka Eriqo Terima Penghargaan dari PBB

Rabu, 10 Desember 2025 | 13:35 WIB