klaten

Cuaca Semakin Panas, Masyarakat Diingatkan Kerawanan Kebakaran

Minggu, 12 Mei 2024 | 19:33 WIB
Ilustrasi gelombang panas. ((Unsplash/Xurzon))


KRjogja.com - SUKOHARJO - Cuaca dalam beberapa hari terakhir semakin panas dan curah hujan turun drastis. Kondisi tersebut berdampak pada wilayah menjadi kering setelah memasuki pancaroba kemarau. Masyarakat diingatkan kerawanan kebakaran dengan tidak melakukan pembakaran sampah sembarangan dan melakukan pengecekan instalasi listrik.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo Ariyanto Mulyatmojo, Minggu (12/5/2024) mengatakan, kondisi sekarang terjadi peningkatan suhu udara dimana cuaca sangat panas disemua wilayah di Kabupaten Sukoharjo. Hal ini terjadi seiring datangnya pancaroba musim kemarau. Kondisi cuaca juga ditandai dengan curah hujan menurun drastis. Hujan tidak lagi turun setiap hari dengan intensitas tinggi seperti beberapa bulan sebelumnya.

Panas membuat kondisi wilayah menjadi semakin kering dan meningkatkan kerawanan kebakaran. Potensi kebakaran terjadi baik di tempat terbuka maupun di bangunan tertutup.

Baca Juga: Pemda DIY Apresiasi Volcano Run Yang Sukses Jadi Ajang Sport Tourism

"BPBD Sukoharjo bersama pihak terkait turun langsung keliling desa dan kecamatan memberikan sosialiasi dan edukasi. Ancaman kebakaran sudah didepan mata karena kondisi panas akibat pancaroba kemarau," ujarnya.

BPBD Sukoharjo meminta pada masyarakat untuk mewaspadai kebakaran dengan tidak melakukan tindakan kelalaian seperti membakar sampah sembarangan dan meninggalkan api masih menyala. Sebab tindakan tersebut membuat api mudah merembet ke tempah lain karena membakar berbeda disekitarnya karena kondisi kering.

Tingginya kerawanan kebakaran membuat BPBD Sukoharjo meminta kepada semua pihak untuk tetap waspada. Termasuk para pelaku usaha dan perkantoran dengan melakukan pengecekan ulang instalasi listrik.

"Cek lagi instalasi listrik yang bisa jadi sumber kebakaran. Selain itu sediakan juga alat pemadam kebakaran ringan di tempat usaha dan perkantoran sebagai antisipasi dini," lanjutnya.

Baca Juga: Gus Yusuf Terus Berjuang Untuk Calon Gubernur Jateng

Ariyanto menambahkan, BPBD Sukoharjo dalam melakukan sosialiasi juga menekankan kepada orang tua untuk selalu mengawasi anak agar tidak bermain api yang bisa memicu kebakaran. "Jangan biarkan anak bermain api. Karena kondisi lingkungan kering dan rawan kebakaran. Tetap lakukan pengawasan," lanjutnya.

Berdasarkan pemetaan BPBD Sukoharjo diketahui ada lima desa dari total 150 desa di Kabupaten Sukoharjo masuk desa dengan tingkat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) paling tinggi. Kelima desa tersebut dalam kondisi sangat kering saat musim kemarau. Kerawanan kebakaran didukung dengan luasan hutan dan lahan yang ada di lima desa tersebut.

BPBD Sukoharjo mencatat kelima desa tersebut yakni, Desa Tawang Kecamatan Weru, Desa Gentan Kecamatan Bulu, Desa Malangan Kecamatan Bulu, Desa Karangasem Kecamatan Bulu, Desa Lorog Kecamatan Tawangsari. Kelima desa tersebut mendapat pemantauan ketat dari petugas.

"Lima desa masuk wilayah dengan tingkat kerawanan paling tinggi terkait kebakaran karhutla. Kelima desa memiliki karakteristik hutan dan lahan luas serta kondisi kering saat kemarau," lanjutnya.

BPBD Sukoharjo bersama petugas terkait lain dan melibatkan camat dan kepala desa di lima desa aktif memberikan sosialisasi dan edukasi kepada warga masyarakat setempat. Salah satu penekanannya yakni terkait larangan melakukan aktivitas pembayaran disekitar hutan dan lahan.

Larangan tersebut ditegaskan Ariyanto lebih spesifik yakni terkait aktivitas membakar sampah dan daun kering. Kondisi hutan dan lahan kering serta angin kencang dikhawatirkan berdampak pada kerawanan kebakaran.

Halaman:

Tags

Terkini

PUDAM Boyolali Rilis Aplikasi Tirta Amperaku

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:10 WIB

Pemkab Klaten Siaga Antisipasi Bencana Saat Nataru

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

Gudang Oli di Tanjunganom Grogol Terbakar

Senin, 15 Desember 2025 | 21:50 WIB

Ratusan Pelari Ramaikan Run To Geopark Klaten

Senin, 15 Desember 2025 | 10:20 WIB

Petugas Gabungan Gelar Apel Jelang Libur Nataru.

Kamis, 11 Desember 2025 | 22:05 WIB

Bripka Eriqo Terima Penghargaan dari PBB

Rabu, 10 Desember 2025 | 13:35 WIB