Sebanyak sebelas desa yang sudah berstatus Destana tersebut memiliki tingkat kerawanan tinggi bencana alam banjir. Sebab wilayah sebelas desa tersebut dilintasi aliran sungai salah satunya Sungai Bengawan Solo.
Ariyanto menambahkan, kemampuan tanggap bencana alam sekarang tidak lagi diprioritaskan pada kelompok saja, melainkan juga sudah harus menyentuh warga atau orang per orang. Hal ini sangat penting dalam rangka bagian upaya penyelamatan pada saat bencana alam terjadi. (Mam)