Krjogja.com - BOYOLALI - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana minta kepada masyarakat agar tidak memberikan stigma negatif pada daerah Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati. Tindak kejahatan hanya dilakukan oleh oknum masyarakat, sehingga tidak sepantasnya kemudian orang-orang mengecap ini sebagai daerah apa atau kampung apa.
Hal ini ditegaskan oleh Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana kepada wartawan di Boyolali Minggu (23/6/2024). Menurut Nana, stigma "Kampung Maling" yang terjadi di Kecamatan Sukolilo tidaklah tepat, karena tindak pidana atas kasus yang terjadi di daerah tersebut hanya dilakukan oleh beberapa orang.
"Saya rasa tidak demikian. Itu hanyalah oknum dari beberapa orang yang melakukan tindak pidana. Jadi tidak tepat kalau kemudian masyarakat mengecap bahwa kampung Sukolilo adalah kampung tertentu," tegas Nana Sudjana.
Baca Juga: Berhasil Gilas Singapura, Ini Rahasia Coach Nova Arianto
Nana mengatakan, Pemprov Jawa Tengah akan terus melakukan pembinaan kepada masyarakat untuk menghilangkan stigma yang selama ini seolah-olah ditujukan kepada masyarakat di kampung Sukolilo tersebut. Pembinaan tidak hanya dilakukan di Sukolilo saja, tetapi juga seluruh masyarakat di Jawa Tengah.
Sebagai banyak diberikan oleh media massa akhir akhir ini. Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, ramai dibicarakan masyarakat melalui media sosial. Salah satunya adalah penyematan "Kampung Maling" pada satu titik lokasi atau koordinat di Google Maps. Penyematan tersebut merujuk pada satu wilayah Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati.
Baca Juga: Jemaah Haji RI Meninggal di Tanah Suci Tembus 227 Orang
Penyematan nama lokasi itu mencuat setelah kasus pengeroyokan yang menewaskan pemilik jasa rental asal Jakarta berinisial BH di Desa Sumbersoko, Kecamatan Sukolilo, Pati pada Kamis (6/6/2024). Gubernur minta agar masyarakat tidak menstigma kampung tersebut secara negatif, karena tindak pidana hanya dilakukan oleh oknum saja. (Bdi)