KRjogja.com - SUKOHARJO - Pembangunan jalan Langkap-Sanggang di wilayah Kecamatan Bulu terus dipantau. Jalan yang menjadi jalur penting menghubungkan dua daerah yakni Kabupaten Sukoharjo dengan Manyaran Kabupaten Wonogiri diharapkan bisa selesai tepat waktu sesuai kontrak kerja 29 November 2024. Pembangunan jalan dikerjakan dengan menggunakan sistem cor beton.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Sukoharjo Bowo Sutopo Dwi Atmojo, Senin (15/7/2024) mengatakan, kondisi jalan Langkap-Sanggang di wilayah Kecamatan Bulu sebelumnya dalam kondisi rusak dan sering dikeluhkan masyarakat. Jalan tersebut menjadi jalur penting menghubungkan Kecamatan Bulu, Sukoharjo dengan Manyaran Kabupaten Wonogiri.
Pemkab Sukoharjo melalui DPUPR bergerak cepat dengan melakukan pembangunan. Proses lelang telah selesai dan pengerjaan pembangunan jalan sekarang sedang berjalan.
Baca Juga: Tanpa Friendly Match PSS Rencana Launching Awal Agustus, Ini yang Bakal Dikenalkan ke Fans
Kerusakan jalan Langkap-Sanggang di wilayah Kecamatan Bulu terjadi karena adanya aktivitas kendaraan berat mengangkut material. Kerusakan jalan berdampak pada terganggunya aktivitas masyarakat.
"Sebelumnya kerusakan jalan tersebut sudah sering diperbaiki dan rusak lagi. Sekarang dilakukan perbaikan dengan cor beton," ujarnya.
Bowo menjelaskan, pembangunan jalan Langkap-Sanggang dengan sistem cor beton dilakukan dengan panjang 950 meter, lebar 5,5 meter dan ketebalan beton 30 cm. Waktu pelaksanaan pembangunan selama 180 hari kalender dan selesai sampai 29 November 2024.
"Pembangunan jalan Langkap-Sanggang di wilayah Kecamatan Bulu dibangun dengan sistem cor beton agar lebih awet dan tahan lama. Dengan demikian aktivitas masyarakat bisa lancar dan tidak lagi terganggu," lanjutnya.
Secara umum perbaikan jalan di Kabupaten Sukoharjo yang jadi kewenangan DPUPR Sukoharjo pada anggaran 2024 ini masih berjalan. Namun demikian, masih ada sejumlah proyek besar perbaikan jalan lainnya disejumlah wilayah yang masih dalam proses lelang.
Baca Juga: Gerindra Siap Kerjasama dengan Muhammadiyah Bangun Kota Yogyakarta
Perbaikan jalan yang dipastikan sudah selesai tersebut telah dipantau langsung dan dilakukan pengecekan oleh DPUPR Sukoharjo. Jalan yang sudah selesai dikerjakan perbaikannya sekarang tinggal masuk masa pemeliharaan. Apabila ada kerusakan maka nantinya sepenuhnya menjadi tanggungjawab rekanan untuk perbaikan ulang.
DPUPR Sukoharjo tetap akan memantau penuh setiap proses tahapan perbaikan jalan baik yang sekarang sudah selesai dan masuk pemeliharaan maupun masih dalam lelang atau pengerjaan. Hal ini dilakukan untuk memastikan perbaikan jalan sudah dikerjakan sesuai dengan perencanaan dan hasilnya maskimal.
Bowo menjelaskan, perbaikan jalan dilakukan dalam dua hingga tiga tahun ini sedikit berbeda dibandingkan tahun sebelumnya karena banyak menerapkan peningkatkan dari aspal menjadi cor beton. Sistem tersebut dilakukan dengan risiko peningkatan kebutuhan anggaran lebih besar namun tahan lama. Dasar pertimbangannya karena faktor kebutuhan di lapangan mengingat kondisi tanah labib.
Sistem perbaikan jalan dari aspal diganti cor beton seperti diterapkan di wilayah Kecamatan Tawangsari, Weru, Bulu, Bendosari, Mojolaban, Polokarto, Grogol, Nguter dan Sukoharjo. Kondisi tanah labil dan padatnya kendaraan berat yang melintas membuat perubahan sistem bangunan harus dilakukan.
Perbaikan jalan menjadi cor beton juga berdampak pada durasi waktu pembangunan lebih lama. DPUPR Sukoharjo selama proses pengerjaan jalan tersebut telah berkoordinasi dengan pihak terkait seperti Dinas Perhubungan (Dishub) dan Satlantas Polres Sukoharjo untuk membantu pengaturan lalu lintas. Hal ini penting mengingat selama pengerjaan jalan dilakukan pengalihan arus lalu lintas kendaraan.