klaten

BPBD Sukoharjo Pantau Wilayah Kekeringan

Senin, 5 Agustus 2024 | 13:30 WIB
Lahan pertanian membutuhkan banyak air di musim kemarau ini.


Krjogja.com Sukoharjo Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo melakukan pemantauan wilayah kekeringan dampak cuaca panas. Sebab musim kemarau membuat sejumlah warga kekurangan air bersih.

Selain itu, kondisi kering juga rawan terjadi kebakaran, tanaman pangan mati dan serangan kawanan kera liar akibat kekurangan pangan di wilayah perbukitan batu seribu di Kecamatan Bulu.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo Ariyanto Mulyatmojo, Senin (5/8) mengatakan, BPBD Sukoharjo melakukan pemantauan umumnya secara keseluruhan di wilayah Kabupaten Sukoharjo. Pemantauan secara khusus dilakukan di wilayah rawan kekeringan.

Baca Juga: Begini Cara Mengajarkan Anak Menabung Secara Konsisten

Pemantauan dilakukan mengingat kondisi saat ini cuaca sangat panas dampak musim kemarau. Kondisi tersebut membuat beberapa wilayah menjadi kering. Akibatnya dampaknya seperti warga kekurangan air bersih, rawan kebakaran, tanaman pangan rawan mati dan ancaman serangan kawanan kera liar.

Data BPD Sukoharjo diketahui total ada 17 desa rawan kekeringan di Kabupaten Sukoharjo tersebar di tiga kecamatan yakni Kecamatan Tawangsari, Weru dan Bulu. Data BPBD Sukoharjo diketahui wilayah rawan kekeringan tinggi di Kecamatan Weru meliputi Desa Karangtengah, Desa Karangwuni, Desa Krajan, Desa Jatingarang, Desa Karanganyar dan Desa Alasombo.

Lalu, Desa Karangmojo, Desa Weru, Desa Karakan, Desa Tegalsari, Desa Tawang dan Desa Ngreco. Wilayah Kecamatan Bulu kerawanan kekeringan tinggi di Desa Kamal, Desa Kunden, Desa Puron. Sedangkan di Kecamatan Tawangsari wilayah rawan kekeringan tinggi di Desa Watubonang dan Desa Pundungrejo.

Baca Juga: Deretan Kota Termahal di Dunia untuk Ditinggali, Dominan dari Amerika Serikat

BPBD Sukoharjo terkait dengan perubahan cuaca ekstrem meminta kepada pemerintah desa dan kecamatan di wilayah rawan kekeringan untuk aktif memantau kondisi stok air warga dan koordinasi dengan tingkat kabupaten. Hal ini dilakukan agar saat warga kekurangan air bersih bisa langsung dilakukan penanganan dengan mengirim bantuan.

"Bersama petugas terkait kami pantau wilayah secara keseluruhan. Tingkat kerawanan yang muncul akibat musim kemarau dipantau salah satunya kekeringan membuat warga kekurangan air bersih," ujarnya.

Bupati Sukoharjo Etik Suryani, mengatakan, program pembuatan sumur dalam sudah berjalan di Sukoharjo. Namun demikian, Pemkab Sukoharjo tetap memprogramkan pembuatan sumur dalam di waktu mendatang. Program disiapkan sebagai solusi bagi daerah membantu pemenuhan kebutuhan air untuk masyarakat.

Sumur dalam akan dibuat dengan sasaran sesuai dengan program daerah yakni pemenuhan kebutuhan air bersih rumah tangga warga. Selain itu air juga menyasar sektor pertanian. Kedua hal tersebut penting dan menjadi prioritas Pemkab Sukoharjo. (Mam)

 

 

Tags

Terkini

PUDAM Boyolali Rilis Aplikasi Tirta Amperaku

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:10 WIB

Pemkab Klaten Siaga Antisipasi Bencana Saat Nataru

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

Gudang Oli di Tanjunganom Grogol Terbakar

Senin, 15 Desember 2025 | 21:50 WIB

Ratusan Pelari Ramaikan Run To Geopark Klaten

Senin, 15 Desember 2025 | 10:20 WIB

Petugas Gabungan Gelar Apel Jelang Libur Nataru.

Kamis, 11 Desember 2025 | 22:05 WIB

Bripka Eriqo Terima Penghargaan dari PBB

Rabu, 10 Desember 2025 | 13:35 WIB