klaten

Sukoharjo Andalkan 20.496 Hektar Sawah untuk Penuhi Target Cadangan Beras

Senin, 18 November 2024 | 16:50 WIB
Petani Irigasi Dam Colo Timur Tekankan Tanam Panen Padi Serempak (dok)

KRjogja.com - SUKOHARJO - Lahan sawah di Kabupaten Sukoharjo seluas 20.496 hektar diandalkan mampu merealisasikan target swasembada pangan dan surplus beras meningkat. Luasan lahan tersebut didominasi sawah irigasi teknis 14.464 hektar. Petani diminta untuk segera tanam padi musim tanam I (MT I) menyusul ketersediaan air setelah masuk musim hujan.

Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo Bagas Windaryatno, Senin (18/11/2024) mengatakan, total lahan sawah di Kabupaten Sukoharjo tercatat seluas 20.496 hektar. Rinciannya, sawah irigasi teknis 14.464 hektar, sawah irigasi setengah teknis 2.361 hektar, sawah irigasi sederhana 1.723 hektar, sawah tadah hujan 1.948 hektar. Lahan pertanian bukan salah 6.167 hektar terdiri dari Tegal 3.606 hektar, kolam 46,9 hektar, hutan negara 390 hektar, hutan rakyat 1.417 hektar, perkebunan 708 hektar. Sedangkan lahan bukan pertanian 20.002,1 hektar.

Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo mengacu pada luasan lahan 20.496 hektar untuk meningkatkan hasil pertanian. Lahan tersebut tersebar merata di 12 kecamatan. Pemanfaatan lahan dimaksimalkan dengan target swasembada pangan.

"Mengacu luasan lahan yang ada di Kabupaten Sukoharjo petani setiap tahun berhasil swasembada pangan dengan surplus beras," ujarnya.

Bagas menjelaskan, meski mampu swasembada pangan dengan surplus beras setiap tahun namun Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo menekankan tentang pentingnya peningkatan dilihat dari sisi angka. Hal tersebut ditarget mengingat dengan luasan lahan sama setiap tahun, namun indeks penanaman padi meningkat dari dua menjadi tiga atau empat kali dalam satu tahun.

Peningkatan indeks penanaman tersebut dilakukan dengan menyediakan sumber air untuk mengairi tanaman padi petani di sawah. Hal ini diharapkan berdampak pada peningkatan hasil panen.

"Dilihat dari luasan lahan tetap sama setiap tahun. Bahkan lahan di Kabupaten Sukoharjo lebih kecil dibanding daerah lain tapi mampu swasembada pangan. Itu terjadi karena peningkatan tanam dan panen setiap tahun dari dua menjadi tiga atau empat kali," lanjutnya.

Bantuan penyediaan sumber air pertanian tersebut seperti adanya program pompanisasi pertanian. Petani khususnya sawah tadah hujan mampu melakukan penanaman padi sepanjang tahun tiga hingga empat kali.

Bagas Windaryatno, mengatakan, pompanisasi dilakukan dengan mengandalkan sumber air tanah sebagai solusi penyediaan air untuk sektor pertanian. Hal ini penting demi mendukung petani melakukan tanam padi dan program pemerintah swasembada beras.

"Khususnya sawah tadah hujan pompanisasi jadi andalan petani mendapat air untuk pertanian. Air diambil salah satunya dari sumur dalam," lanjutnya.

Pemkab Sukoharjo sudah membangun puluhan sumur dalam untuk mendukung kemajuan dan kemandirian air di sektor pertanian. Jumlah sumur dalam yang akan dibangun pada tahun mendatang akan semakin ditambah.

Sumur dalam dibangun disejumlah wilayah dengan tingkat kebutuhan air pertanian tinggi. Artinya di wilayah pertanian tersebut kekurangan air terdampak kekeringan saat musim kemarau.

"Pembangunan sumur dalam untuk sektor pertanian dibangun baik menggunakan APBD maupun APBN. Sekarang juga ada bantuan dari CSR Bank Jateng," lanjutnya.

Satu titik sumur dalam dibangun dengan kedalaman minimal sekitar 50 meter. Namun apabila dalam kondisi tertentu menyesuaikan wilayah maka kedalaman sumur ada kemungkinan mengalami perubahan. Hal itu disesuaikan dengan kebutuhan mengingat seperti dijelaskan Bagas Windaryatno satu wilayah dengan lainnya memiliki karakteristik berbeda.

Halaman:

Tags

Terkini

PUDAM Boyolali Rilis Aplikasi Tirta Amperaku

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:10 WIB

Pemkab Klaten Siaga Antisipasi Bencana Saat Nataru

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

Gudang Oli di Tanjunganom Grogol Terbakar

Senin, 15 Desember 2025 | 21:50 WIB

Ratusan Pelari Ramaikan Run To Geopark Klaten

Senin, 15 Desember 2025 | 10:20 WIB

Petugas Gabungan Gelar Apel Jelang Libur Nataru.

Kamis, 11 Desember 2025 | 22:05 WIB

Bripka Eriqo Terima Penghargaan dari PBB

Rabu, 10 Desember 2025 | 13:35 WIB