klaten

Masuk Januari, Masyarakat Diingatkan Kerawanan Bencana Alam

Jumat, 3 Januari 2025 | 14:04 WIB
Ilustrasi - Sejumlah kendaraan menembus hujan lebat. (ANTARA FOTO/JESSICA HELENA WUYSANG)


KRjogja.com - SUKOHARJO - Curah hujan pada periode Januari 2025 dimungkinkan masih tinggi. Sebab pada bulan ini masih masuk periode puncak musim hujan. Masyarakatpun diingatkan kerawanan bencana alam seperti banjir, tanah longsor dan angin kencang.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo Ariyanto Mulyatmojo, Jumat (3/1/2025) mengatakan, kondisi cuaca sekarang memasuki Januari 2025 curah hujan masih tinggi. Sebab pada bulan ini masih masuk puncak musim hujan. Kondisi tersebut berdampak pada kerawanan bencana alam.

Curah hujan tinggi terlihat hampir setiap hari turun hujan disertai dengan angin kencang. Kondisi tersebut berdampak pada peningkatan debit air sungai.

Baca Juga: Inflasi DIY Terkendali di Penghujung 2024

"Sesuai informasi dari BMKG memang diketahui pada bulan Januari 2025 ini masih masuk puncak musim hujan dan masih rawan bencana alam. Karena itu masyarakat diingatkan kerawanan banjir, tanah longsor dan angin kencang," ujarnya.

BPBD Sukoharjo sebelumnya sudah mengingatkan masyarakat mewaspadai bencana alam dampak cuaca ekstrem sejak Desember 2024 lalu. Kerawanan bencana alam akan berlangsung hingga Februari 2025 mendatang mengingat masih masuk puncak musim hujan.

Kewaspadaan terhadap bencana alam semakin diintensifkan mengingat kondisi cuaca sekarang cukup ekstrem dimana ada peningkatan curah hujan dan angin kencang setiap hari. Hujan deras dengan durasi waktu lama berdampak pada peningkatan signifikan debit air sungai. Sedangkan angin kencang bersifat merusak seperti merobohkan pohon dan atap bangunan.

Cuaca ekstrem tersebut membuat BPBD Sukoharjo gencar memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait kerawanan bencana alam. Sebab banjir, angin kencang, bahkan tanah longsor bisa terjadi kapan saja.

BPBD Sukoharjo membagi dua fase kerawanan bencana alam. Pertama yakni fase menjelang akhir tahun dimana bencana alam diwaspadai bersamaan dengan momen perayaan Natal dan tahun baru. Pada periode Desember 2024 ada peningkatan curah hujan disertai angin kencang.

Baca Juga: Kalender Jawa 3 Januari 2024 Lengkap Penjelasan Hitungan Neptu Jumat Kliwon, Hari Naas dan Hari Keberuntungan

Selama satu bulan tersebut dan pada akhir tahun 2024 masyarakat diminta tetap waspada. Khususnya warga yang tinggal di wilayah rawan banjir seperti di bantaran Sungai Bengawan Solo dan sungai lainnya. Termasuk warga yang tinggal di wilayah rawan angin kencang berdampak pada pohon tumbang.

Fase kedua yakni pada periode Januari dan Februari 2025 dimana merupakan waktu terjadinya puncak musim hujan. Hal ini ditandai dengan adanya peningkatan curah hujan. Selain itu, BPBD Sukoharjo juga sudah menerima informasi awal dari BMKG terkait kondisi cuaca termasuk waktu puncak musim hujan.

Sebagai bentuk kewaspadaan tersebut maka BPBD Sukoharjo gencarkan pemantauan wilayah. Termasuk mengaktifkan tanggap bencana alam sampai ditingkat desa dan kelurahan.

Baca Juga: Penumpang Kereta di Stasiun Yogyakarta Bisa Bersihkan Sepatu Pakai Alat Portable Elektrik

Pemkab Sukoharjo sendiri sudah memiliki kecamatan dan desa tanggap bencana tersebar disejumlah wilayah. Keberadaanya kembali diaktifkan dengan melibatkan unsur terkait.

Halaman:

Tags

Terkini

PUDAM Boyolali Rilis Aplikasi Tirta Amperaku

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:10 WIB

Pemkab Klaten Siaga Antisipasi Bencana Saat Nataru

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

Gudang Oli di Tanjunganom Grogol Terbakar

Senin, 15 Desember 2025 | 21:50 WIB

Ratusan Pelari Ramaikan Run To Geopark Klaten

Senin, 15 Desember 2025 | 10:20 WIB

Petugas Gabungan Gelar Apel Jelang Libur Nataru.

Kamis, 11 Desember 2025 | 22:05 WIB

Bripka Eriqo Terima Penghargaan dari PBB

Rabu, 10 Desember 2025 | 13:35 WIB