klaten

Sungai Bengawan Solo Meluap Genangi Rumah di Mojolaban

Senin, 20 Januari 2025 | 13:50 WIB
Tim gabungan saat melakukan penanganan banjir. (Wahyu imam ibadi)


Krjogja.com Sukoharjo Status Sungai Bengawan Solo saat ini siaga hijau. Curah hujan tinggi sejak Minggu (19/1) hingga Senin (20/1) dinihari berdampak pada peningkatan debit air Sungai Bengawan Solo dan meluap menggenangi rumah di wilayah Desa Gadingan, Kecamatan Mojolaban.

Curah hujan tinggi juga berdampak pada luapan saluran air disejumlah wilayah seperti di Kecamatan Grogol dan Baki. Genangan air luapan saluran air dan Sungai Bengawan Solo dipastikan sudah surut pada Senin (20/1) pagi.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo Ariyanto Mulyatmojo, Senin (20/1) mengatakan, hujan deras turun sejak dua hari terakhir seperti pada Sabtu (18/1) lalu. Selanjutnya curah hujan tinggi juga terjadi pada Minggu (19/1) hingga Senin (20/1) dinihari.

Baca Juga: Info BMKG, Hujan Ringan Diprakirakan Guyur Kota-kota Besar Pada Hari Ini

Dampak dari curah hujan tinggi tersebut membuat sejumlah wilayah tergenang air. Penyebabnya karena saluran air meluap tersumbat sampah dan sedimentasi. Kondisi tersebut terjadi di wilayah Desa Gentan, Kecamatan Baki dan Desa Madegondo, Kecamatan Grogol. Genangan air diperkirakan sekitar 30 cm. Genangan terjadi sekitar sore dan surut malam hari.

Genangan air juga terjadi di wilayah Desa Gadingan, Kecamatan Mojolaban akibat luapan Sungai Bengawan Solo. Akibat kejadian tersebut rumah warga dan perkampungan tergenang air sekitar 30 cm.

Akibat luapan Sungai Bengawan Solo dan menggenangi rumah tidak sampai membuat warga mengungsi. Warga masih tetap tinggal di rumah.

Baca Juga: Gol spektakuler Calvin Verdonk Lengkapi Kemenangan Nijmegen Atas Fortuna 4-1

"Terkait luapan Sungai Bengawan Solo di wilayah Mojolaban sedang kami data melibatkan pemerintah desa. Namun dipastikan tidak ada warga yang mengungsi dan genangan air Senin (20/1) pagi ini dipastikan sudah surut," ujarnya.

BPBD Sukoharjo masih mendata di wilayah mana saja di Kecamatan Mojolaban yang terdampak luapan Sungai Bengawan Solo. "Baru satu desa saja yakni Desa Gadingan yang terdampak luapan Sungai Bengawan Solo. Desa lainnya masih kami cek," lanjutnya.

Luapan Sungai Bengawan Solo tidak sampai menggenangi lahan pertanian. Dipastikan tidak ada tanaman pangan seperti padi rusak. "Yang terdampak hanya rumah saja yang tergenang air luapan Sungai Bengawan Solo. Ada juga jalan, tapi untuk tanaman padi di sawah sepertinya belum. Sedang kami data," lanjutnya.

Ariyanto menjelaskan, posisi sekarang status Sungai Bengawan Solo siaga hijau. Artinya masih dalam status siaga dan masih perlu penambahan ketinggian air sekitar 2-3 meter lagi untuk masuk status siaga merah.

"Saat nanti masuk status siaga merah maka early warning system (EWS) akan bunyi sebagai tanda peringatan banjir ke masyarakat," lanjutnya.

Kondisi EWS dipastikan berfungsi normal. Kepastian tersebut setelah dilakukan pengecekan BPBD Sukoharjo dan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS). Keberadaan EWS sangat penting sebagai bentuk peringatan dini masyarakat saat terjadi banjir luapan Sungai Bengawan Solo.

BPBD Sukoharjo bersama BBWSBS sudah melakukan pengecekan terhadap EWS disejumlah titik wilayah. Pengecekan dilakukan sebagai persiapan mengantisipasi bencana alam banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo.

Halaman:

Tags

Terkini

PUDAM Boyolali Rilis Aplikasi Tirta Amperaku

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:10 WIB

Pemkab Klaten Siaga Antisipasi Bencana Saat Nataru

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

Gudang Oli di Tanjunganom Grogol Terbakar

Senin, 15 Desember 2025 | 21:50 WIB

Ratusan Pelari Ramaikan Run To Geopark Klaten

Senin, 15 Desember 2025 | 10:20 WIB

Petugas Gabungan Gelar Apel Jelang Libur Nataru.

Kamis, 11 Desember 2025 | 22:05 WIB

Bripka Eriqo Terima Penghargaan dari PBB

Rabu, 10 Desember 2025 | 13:35 WIB