Krjogja.com Sukoharjo Peternak diminta mewaspadai cuaca ekstrem curah hujan tinggi dan suhu udara dingin berpengaruh pada kondisi kesehatan hewan ternak. Sebab dapat berdampak pada penularan cepat terhadap penyakit mulut dan kuku (PMK). Peternak diminta segera melapor ke petugas apabila menemukan hewan ternak khususnya sapi dalam kondisi sakit diduga terserang PMK agar dapat segera ditangani melalui vaksinasi.
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo Bagas Windaryatno, Senin (20/1) mengatakan, cuaca ekstrem dimana curah hujan tinggi dan suhu udara dingin menjadi salah satu pengaruh penyebab penularan PMK. Kondisi tersebut diminta diwaspadai peternak khususnya pada hewan ternak sapi.
"Hewan ternak sapi yang kurang memiliki daya tahan tubuh sehat akan mudah terserang penyakit salah satunya PMK. Faktor lainnya yang membuat PMK mudah menyerang hewan ternak sapi yakni kurangnya kesadaran peternak menjaga kebersihan kandang dan hewan ternak itu sendiri," ujarnya.
Baca Juga: Muhammadiyah Filipina - UAD Tingkatkan Literasi Digital Islami
Peternak juga diminta wajib menjaga asupan gizi hewan ternak melalui pakan sehat seperti rumput hijau segar. Selain itu juga diberikan vitamin sebagai jaminan sapi dapat tumbuh kembang dan sehat."Apabila peternak menemukan hewan ternaknya khususnya sapi dalam keadaan sakit maka segera lapor ke petugas dan akan dilakukan penanganan vaksinasi untuk proses penyembuhan agar tidak tertular PMK," lanjutnya.
Bagas menegaskan, kewajiban peternak melapor temuan hewan ternak sapi sakit karena untuk mempercepat proses penanganan. Apabila terlambat maka dikhawatirkan akan terjadi masalah lebih besar dan kondisi hewan ternak sakit bertambah parah.
"Yang terjadi selama ini ada hewan ternak terkena PMK sampai mati karena sejak awal peternak tidak segera melapor dan penanganan terlambat. Vaksinasi sangat penting. Tapi lebih penting peternak menjaga kesehatan hewan ternak dan apabila sakit segera melapor ke petugas," lanjutnya.
Baca Juga: Nih, Cara Menghilangkan Virus Iklan dan Bersihkan Smartphone
Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo masih terus melakukan pemantauan dan penanganan kasus PMK. Petugas diterjunkan memantau dan melakukan pemeriksaan kondisi kesehatan hewan ternak di kandang peternakan dan pasar hewan.
"Petugas sudah terjun setiap hari. Termasuk kami memastikan memiliki stok vaksin cukup untuk vaksinasi PMK," lanjutnya. PMK sudah ditangani dan kasus terus ditekan. Mudah-mudahan tidak ada lagi penambahan kasus PMK. Hewan ternak sapi yang terkena PMK sekarang segera disembuhkan," lanjutnya.
Kepala Bidang (Kabid) Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo Arif Rahmanto, mengatakan, Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo mencatat total ada 146 ekor sapi terjangkit PMK tersebar di 12 kecamatan. Lima ekor sapi diantaranya mati. Selain itu ada 19 ekor sapi sembuh.
Baca Juga: Bank Muamalat Optimalkan Manajemen Keuangan 200 Masjid Muhammadiyah
"Ada penambahan kasus PMK tapi ada pengurangan. Penambahan terjadi karena total kasus meningkat dari 50 ekor sapi menjadi 146 ekor sapi. Sedangkan pengurangan karena ada 19 ekor sapi sembuh PMK," ujarnya.
Sebanyak lima ekor sapi yang mati karena kasus PMK terjadi karena kondisinya parah. Lima ekor sapi tersebut sebenarnya sudah ditangani petugas namun karena sudah parah sehingga tidak tertolong.
"Untuk lima ekor sapi yang mati akibat PMK kondisi sudah parah. Petugas sudah melakukan upaya penanganan. Tapi sapi tidak mau makan karena kondisi mulut sudah parah terkena PMK," lanjutnya. (Mam)