klaten

PT Sritex Tutup Pemkab Sukoharjo Antisipasi Penurunan Potensi PAD

Selasa, 4 Maret 2025 | 17:05 WIB
Pabrik PT Sritex tutup. (Wahyu imam ibadi)

KRJogja.com - SUKOHARJO - Pemkab Sukoharjo mengantisipasi terjadinya penurunan potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dampak PT Sritex tutup. Penghitungan dilakukan terhadap nilai pajak dan ekonomi masyarakat.

Kepala Badan Pengelolaan Keuangan, Pendapatan dan Aset Daerah (BPKPAD) Sukoharjo Richard Tri Handoko, Selasa (4/3) mengatakan, Pemkab Sukoharjo melakukan penghitungan ulang dan langkah antisipasi terhadap potensi penurunan PAD khusunya sektor pajak dan ekonomi masyarakat dampak PT Sritex tutup. Sebab pabrik tekstil tersebut memiliki potensi ekonomi besar bagi pemerintah nasional hingga daerah.

Baca Juga: Maret 2025, BMKG Prediksi Puncak Curah Hujan

PT Sritex sebelumnya ikut berkontribusi terhadap ekonomi di Sukoharjo. Salah satunya melalui sektor pajak bumi dan bangunan (PBB), pajak penerangan jalan umum (PJU), pajak air dan mineral, dan pajak lainnya.

Keberadaan pabrik tekstil di wilayah Kecamatan Sukoharjo tersebut juga berkontribusi besar pada percepatan perekonomian masyarakat setempat dan buruh. Perekonomian muncul karena disekitar pabrik banyak berdiri tempat usaha seperti parkir kendaraan, rumah kos, warung makan dan lainnya. Sektor tersebut menggerakkan ekonomi masyarakat dimana warga memiliki pendapatan. Terpenting juga menaikan harga jual tanah dan berdampak pada kenaikan potensi PBB.

Kontribusi PT Sritex juga terlihat pada peran mempekerjakan ribuan buruh. Sebab buruh memiliki ekonomi mapan sehingga mampu memenuhi kebutuhan keluarga dan menggerakkan ekonomi lebih berkembang dengan membeli rumah atau tanah dan kendaraan dimana ada sektor pajak yang harus dibayarkan ke pemerintah.

Baca Juga: Punya Dekan Baru, Siapkan Jurus Kolaborasi untuk Kemajuan Fisip Unwahas

"Khususnya dari sektor pajak. Dengan tutupnya pabrik PT Sritex kami hitung nilai potensi dan antisipasi penurunan PAD," ujarnya.

Richard mengatakan, untuk saat ini kondisi PT Sritex yang tutup belum terlalu berdampak besar bagi daerah dan masyarakat sekitar. Sebab pabrik baru saja tutup 1 Maret 2025 lalu.

"Kalau sudah tutup dalam waktu lama akan terlihat dampaknya seperti warung makan sepi pembeli, tempat parkir kendaraan kosong. Termasuk potensi wajib pajak membayar PBB menjadi lebih lambat karena mereka terdampak Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dari PT Sritex," lanjutnya.

BPKPAD Sukoharjo berharap pabrik PT Sritex bisa kembali aktif digunakan untuk usaha. Dengan demikian maka perekonomian akan bangkit dan pulih lagi. Termasuk potensi PAD Pemkab Sukoharjo bisa bertambah.

"Konsentrasi utama sekarang terkait pajak dulu. Semisal PBB pabrik PT Sritex itu besar bagi PAD Pemkab Sukoharjo," lanjutnya.

Sekretaris Daerah (Sekda) Sukoharjo Widodo mengatakan, keberadaan industri dan pelaku usaha sangat besar bagi daerah salah satunya menjadi sumber pemasukan PAD dari sektor pajak. Karena itu apabila ada industri yang tutup maka sangat besar dampaknya pila bagi daerah.

"Tentu ada pengaruhnya setelah PT Sritex tutup bagi ekonomi daerah. Termasuk nasional karena sektor pajak disana tinggi," ujarnya.

Halaman:

Tags

Terkini

PUDAM Boyolali Rilis Aplikasi Tirta Amperaku

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:10 WIB

Pemkab Klaten Siaga Antisipasi Bencana Saat Nataru

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

Gudang Oli di Tanjunganom Grogol Terbakar

Senin, 15 Desember 2025 | 21:50 WIB

Ratusan Pelari Ramaikan Run To Geopark Klaten

Senin, 15 Desember 2025 | 10:20 WIB

Petugas Gabungan Gelar Apel Jelang Libur Nataru.

Kamis, 11 Desember 2025 | 22:05 WIB

Bripka Eriqo Terima Penghargaan dari PBB

Rabu, 10 Desember 2025 | 13:35 WIB