Krjogja.com - KLATEN - Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Pemerintah Kecamatan Kebonarum akan berkolaborasi untuk meningkatkan sektor pariwisata dengan sentuhan informasi (IT). Sehubungan hal itu, UGM akan menempatkan sebanyak 27 mahasiswa KKN di tiga desa wilayah Kebonarum. Yakni di Desa Malangjiwan, Desa Pluneng dan Desa Ngrundul.
Camat Kebonarum, I Nyoman Gunadika didampingi Sekretaris Camat Subarko Utomo, saat menerima perwakilan mahasiswa KKN UGM di kantornya, Rabu (14/5/2025) menyampaikan, menyambut gembira dengan diterjunkan 27 mahasiswa UGM di wilayahnya tersebut.
Ia berharap dengan sentuhan teknologi informasi, maka pariwisata di wilayah Kebonarum, khususnya Umbul Brondong, Umbul Brintik dan Umbul Tirto Mulyono, akan semakin berkembang.
Menurut Nyoman, IT memiliki peran penting dalam industri pariwisata. IT bisa diterapkan dalam pemasaran digital, pengolahan data, serta penyediaan informasi wisata sehingga mudah diakses masyarakat.
“Dengan hadirnya adik-adik pelajar ini kami berharap jangkauan promosi menjadi lebih luas. Kami juga berharap nanti dibuatkan video untuk promosi umbul di tiga desa itu. Promosi ini salah satu kunci sukses pemasaran wisata,” kata I Nyoman Gunadika.
Baca Juga: Andal, Momentum Waisak Listrik PLN Tanpa Kedip
Camat juga berharap ide-ide kreatif dari para mahasiswa yang dapat diterapkan untuk meningkatkan pengembangan obyek wisata udara di Kebonarum. Baik itu dari sisi promosi, sarana prasarana, hingga peningkatan ekonomi desa dan ekonomi masyarakat sekitar.
Perwakilan mahasiswa KKN UGM, Vira Putri Maharani dan Muhammad Ainur Rizky mengatakan, ada 27 mahasiswa yang diterjunkan untuk KKN di wilayah Kecamatan Kebonarum. Mereka terbagi dalam tiga kelompok. Masing-masing kelompok berjumlah 9 orang, ditempatkan di Desa Malangjiwan, Desa Pluneng dan Desa Ngrundul.
Vira dan Rizky menjelaskan, para siswa akan membantu mengembangkan obyek wisata umbul di tiga desa tersebut dengan sentuhan digital. Antara lain dengan membuat sistem pembelian tiket secara online. Hal ini agar memudahkan masyarakat dalam membeli tiket, dengan harapan jumlah pengunjung ke obyek wisata tersebut akan meningkat. Selain itu, juga akan dibarengi dengan peningkatan promosi wisata umbul di Kebonarum melalui website dan media sosial.
“Dengan menggencarkan promosi di media sosial dan kami menerapkan penjualan tiket secara online, kami berharap jumlah pengunjung meningkat masyarakat, sehingga berimbas pada peningkatan pendapatan kas desa serta peningkatan ekonomi,” kata Vira dan Rizky. (Sit)