klaten

Dari Umbul Brintik, Malangjiwan Bertekad Jadi Desa Sarjana

Selasa, 20 Mei 2025 | 12:45 WIB
Kades Suprianto menunjukkan situasi di kompleks Umbul Brintik. (Sri W)

Krjogja.com - KLATEN - Desa Malangjiwan Kecamatan Kebonarum, Kabupaten Klaten bertekad menjadi Desa Sarjana. Dengan menggunakan dana yang bersumber dari pendapatan wisata Umbul Brintik, tahun 2024 desa ini telah mengirim 10 anak untuk kuliah di perguruan tinggi dengan biaya dari desa. Sedangkan tahun 2025 ditagetkan kembali bisa mengirim sebanyak 10 anak.

Kepala Desa Malangjiwan Suprianto kepada KRjogja.com Selasa (20/5/2025) mengemukakan, konon Umbul Brintik merupakan peninggalan kerajaan Mataram. Pada awalnya untuk bersuci ketika akan ibadah. Seiring perjalanan waktu, kini Umbul dikelola dengan memanfaatkan dana desa dan bantuan-bantuan lain dari pihak ketiga, sebagai wisata terapi air.

Baca Juga: ITM Goes to Campus, Kenalkan Keberlanjutan di Industri Pertambangan padw Generasi Muda

“Kandungan air dari hasil laborat sangat baik untuk terapi. Kadar oksigen tinggi, kadar mineralnya tinggi dengan pH 8,3 dan DTS nya hanya 40 ppm,” kata Suprianto.

Lebih lanjut, Suprianto menjelaskan, pemerintah Desa Malangjiwan juga bekerjasama dengan sekolah-sekolah kesehatan dan sejumlah rumah sakit, dalam pengembangan umbul Brintik sebagai tempat terapi.

Dari tahun ke tahun pendapatan dari wisata Umbul Brintik terus meningkat. Pada tahun 2024 pendapatan mencapai Rp 3,3 miliar. Pendapatan tersebut dikembalikan kepada masyarakat dalam bentuk CSR, untuk pembiayaan kelembagaan desa, beasiswa dan sebagainya.

Baca Juga: Peparpenas 2025 Dipindah ke DKI

“Beasiswa kita kerjasama dengan Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus). Awalnya kirim 1 anak untuk uji coba, kemudian tahun 2024 kita mengirim 10 anak, dari keluarga kurang mampu dan anaknya benar-benar mau kuliah. Tahun ini kami targetkan bisa kirim 10 anak lagi untuk kuliah. Yang pasti kami ingin semua anak di malangjiwan bisa kuliah, kita menjadi desa sarjana,” jelas Supriyanto.

Suprianto berharap pendapatan dari Umbul Brintik bisa semakin meningkat, sehingga lebih banyak lagi anak-anak Desa Malangjiwan yang bisa dikuliahkan dengan biaya dari desa. Para mahasiswa diberikan biaya kuliah penuh, hanya biaya hidup saja yang ditanggung oleh orangtua.

Di sisi lain, setahun sekali, pemerintah desa juga memberikan sembako untuk orang-orang jompo, bantuan untuk difabel, biaya anak-anak untuk masuk TK/SD, bantuan alat tulis dan sebagainya.

“Bantuan sesuai dengan kebutuhan yang mereka ajukan ke desa. Pemberian bantuan tersebut dengan kriteria tertentu. Untuk tahun 2024 bisa memberikan sembako untuk 200 orang, masing-masing nominal Rp 200 ribu. Kita sesuaikan dengan kemampuan keuangan desa,” tambah Suprianto pula. (Sit)

 

Tags

Terkini

PUDAM Boyolali Rilis Aplikasi Tirta Amperaku

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:10 WIB

Pemkab Klaten Siaga Antisipasi Bencana Saat Nataru

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

Gudang Oli di Tanjunganom Grogol Terbakar

Senin, 15 Desember 2025 | 21:50 WIB

Ratusan Pelari Ramaikan Run To Geopark Klaten

Senin, 15 Desember 2025 | 10:20 WIB

Petugas Gabungan Gelar Apel Jelang Libur Nataru.

Kamis, 11 Desember 2025 | 22:05 WIB

Bripka Eriqo Terima Penghargaan dari PBB

Rabu, 10 Desember 2025 | 13:35 WIB