klaten

Disperinaker Beri Pelatihan Menjahit Bagi Buruh Tani Tembakau

Selasa, 3 Juni 2025 | 14:30 WIB
Peserta serius mengikuti pelatihan menjahit. (Sit)

Krjogja.com - KLATEN - Untuk menekan angka kemiskinan, serta meningkatkan perekonomian masyarakat, Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Kabupaten Klaten menggelar pelatihan menjahit. Kegiatan diikuti sebanyak 40 peserta, bertempat di Desa Ngrundul, Kecamatan Kebonarum.

Kepala Disperinaker, Luciana Rina Damayanti, Selasa (3/6/2025) mengemukakan, kegiatan pelatihan tersebut dibiayai dari dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT). “Karena sumber dana dari DBHCHT, maka spesifikasi kegiatan disesuaikan dengan juklak yang ada di DBHCHT,” kara Rina Damayanti.

Baca Juga: HMTS ITNY Berprestasi, Juara dan Best Player FEC

Lebih lanjut Rina menjelaskan, sebanyak 40 peserta pelatihan terdiri dari buruh tani tembakau, warga yang mengalami pemutusan hubungan kerja ( PHK) dari pabrik rokok, maupun pekerja buruh pabrik rokok yang mendapat izin dari perusahaan saya. Pelatihan menjahit dilaksanakan mulai 26 Mei sampai 18 Juni 2025.

“Untuk bisa menjadi peserta pelatihan, tentunya melalui tahapan, pendaftaran, seleksi, dan yang memenuhi syarat sekarang sudah pelaksanaan pelatihan. Ada 40 peserta, sudah berbasis kompetensi, pada akhir kegiatan akan dilakukan uji kompetensi.sebagai bekal mereka di pekerjaan atau akan mendirikan usaha,” jelas Rina Damayanti.

Salah seorang peserta, Sulastri (40) warga Trucuk, mengatakan, sebelumnya ia bekerja sebagai buruh tembakau di wilayah Trucuk, namun sekarang sudah tidak bekerja lagi. “Kerja di tembakau kan musiman, 4 bulan sekali. Kalau tidak musim ya di rumah sebagai ibu rumah tangga sambil bertani,” kata Sulastri.

Baca Juga: Libur Panjang Peringatan Kenaikan Yesus Kristus, Lebih dari 200 Ribu Penumpang Gunakan KA di KAI Daop 6

Sulastri menambahkan, mengikuti pelatihan menjahit merupakan pengalaman pertama, sehingga ia masih merasa kesulitan. Tahap awal pelatihan untuk fokus, membuat jahitan seperti obat nyamuk. Selanjutnya membuat jahitan garis lurus, teknik menyambung dan lain-lain.

Sulastri berharap, jika sudah mahir menjahit, ia akan bekerja menjahit sambil latihan agar bisa menjahit lebih rapi. Selanjutnya ia bercita-cita untuk bisa membuka usaha menjahit sendiri.

Hal senada juga dikatakan, Sri Kuswandari (31) warag Wonosari, Trucuk. Ia berharap, setelah mengikuti pelatihan nantinya bisa membuat baju sendiri, dan menerima jasa jahitan, atau permak.

“Apa saja yang penting berkreasi dan menghasilkan uang. Belum ada keinginan melamar ke pabrik garmen, lebih baik usaha di rumah saja semoga berkembang baik. Pelatihan ini bagus harapan semua lulus dapat sertifikat, punya pengalaman,” jelas Sri Kuswandari.(Sit)

 

 

Tags

Terkini

PUDAM Boyolali Rilis Aplikasi Tirta Amperaku

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:10 WIB

Pemkab Klaten Siaga Antisipasi Bencana Saat Nataru

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

Gudang Oli di Tanjunganom Grogol Terbakar

Senin, 15 Desember 2025 | 21:50 WIB

Ratusan Pelari Ramaikan Run To Geopark Klaten

Senin, 15 Desember 2025 | 10:20 WIB

Petugas Gabungan Gelar Apel Jelang Libur Nataru.

Kamis, 11 Desember 2025 | 22:05 WIB

Bripka Eriqo Terima Penghargaan dari PBB

Rabu, 10 Desember 2025 | 13:35 WIB