Krjogja.com - BOYOLALI - Ribuan warga lereng Merapi-Merbabu padati Lapangan Simpang Paku Buwono (PB) VI yang berada di jalur Solo-Selo-Borobudur (SSB).
Mereka menyaksikan kirab budaya Selo Art Festival 2025 yang digelar oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali pada Sabtu (28/6/2025).
Terdapat berbagai kegiatan untuk memeriahkan Selo Art Festival. Rangkaian pertama diawali dengan kirab budaya yang diikuti 10 desa yang berada di Kecamatan Selo. Kirab ini dimulai dari Bungalow Selo yang kemudian berakhir di Lapangan Simpang PB VI Selo. Masing-masing desa menampilkan kostum warna-warni dan pertunjukan seni tari tradisional khas daerahnya.
Baca Juga: Lima Pemain Lokal Baru Perkuat PSIM, Berpengalaman di Liga 1
Dilanjutkan dengan pertunjukan seni tarian budaya lokal 10 desa Kecamatan Selo. Kesepuluh desa tersebut yakni Desa Suroteleng, Jeruk, Tlogolele, Selo, Samiran, Tarubatang, Jrakah, Senden, Klakah dan Lencoh.
Serta, agenda ketiga yakni pertunjukan seni tari Sesaji ISI Surakarta yang menampilkan Soreng Satria Manunggal, Topeng Ireng Surya Muda. Adapula penari dengan seni tari Buto Birowo Wahyu Turonggo Mudo, Brenggolo Metal, dan Jaranan Turonggo Seto.
Tidak lupa, Selo Art Festival juga menampilkan gunungan hasil bumi berupa buah dan sayuran yang diarak peserta kirab. Gunungan yang merupakan simbol syukur atas limpahan hasil bumi tersebut lalu diperebutkan oleh masyarakat serta wisatawan.
Baca Juga: PBI DIY Kirim Atlet ke Kejurnas Junior Boling
Sementara itu, Bupati Boyolali, Agus Irawan, mengatakan kegiatan Selo Art Fest sebagai bagian dari peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-178 Kabupaten Boyolali.
Ia ingin Selo Art Festival membawa semangat kebersamaan dan kebanggaan dengan budaya lokal yang ada di Boyolali. Nantinya, hal tersebut untuk memajukan pariwisata berbasis budaya dan alam yang unggul di Jawa Tengah.
“Kami ingin Selo Art Festival jadi ajang yang bikin budaya lokal Boyolali makin bersinar, sekaligus menggerakkan potensi seni di Selo," ungkap Agus.
Agus mengatakan Selo Art Festival bakal menjadi agenda tahunan yang berskala nasional hingga internasional. Festival tersebut juga bakal menjadi media promosi dan penggerak ekonomi Boyolali.
Menambahkan, Camat Selo, Eko Dodi Apriyanto, menjelaskan bahwa Selo Festival Art merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Jadi ke-178 Kabupaten Boyolali sekaligus menyemarakkan Tahun Baru Islam. Festival ini juga bertujuan untuk meningkatkan kunjungan wisata di wilayah Selo dan Boyolali secara keseluruhan.
"Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada berbagai pihak yang telah mendukung kegiatan ini. Dan kami berharap ini yang pertama dan semoga tahun depan rutin diadakan di Kecamatan Selo," kata dia.
Salah satu warga Siswodipuran, Boyolali, Ike Rahma, mengaku ia saat ini sedang libur kuliah. Mahasiswa semester II tersebut mengatakan sengaja datang ke Selo selain untuk mengisi liburan juga untuk melihat berbagai acara.