SUKOHARJO Sebanyak 703 mahasiswa Universitas Veteran (Univet) Bangun Nusantara Sukoharjo akan melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di 29 desa di 4 kecamatan di Kabupaten Sukoharjo. Para mahasiswa diterima secara langsung oleh Wakil Bupati Sukoharjo Eko Sapto Purnomo di pendapa Graha Satya Praja (GSP) Pemkab Sukoharjo, Rabu (30/7).
Wakil Bupati Sukoharjo Eko Sapto Purnomo saat membacakan sambutan Bupati Sukoharjo Etik Suryani mengatakan, Pemkab Sukoharjo menyampaikan terimakasih atas kepercayaan yang diberikan kepada Kabupaten Sukoharjo sebagai lokasi KKN Univet Sukoharjo tahun 2025. Pemkab Sukoharjo menyambut baik dan menerima dengan tangan terbuka kehadiran 703 mahasiswa KKN yang rencananya akan ditempatkan di 29 desa di 4 kecamatan di Kabupaten Sukoharjo. Keempat kecamatan tersebut yakni Kecamatan Weru, Bulu, Tawangsari dan Nguter.
Sebagaimana diketahui bersama kegiatan KKN pada hakekatnya merupakan salah satu bentuk nyata dari implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya Dharma ketiga, yakni pengabdian kepada masyarakat. Melalui kegiatan KKN ini mahasiswa tidak hanya belajar dan meneliti, tetapi mengabdi dengan hati dan ilmu demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
Baca Juga: BP Haji Siap Laksanakan Haji 2026 dan Siapkan Petugas
Kegiatan KKN ini diharapkan juga bisa menjadi laboratorium sosial secara langsung bagi mahasiswa dalam rangka pengabdian secara kolaboratif melalui pendekatan pembangunan yang lebih inklusif, partisipatif dan berkelanjutan.
"Oleh karena itu saga menyambut baik kolaborasi dan sinergi yang dikembangkan melalui kegiatan KKN ibu yang nantinya diharapkan dapat memperkuat pembangunan desa, pemberdayaan masyarakat dan peningkatan kapasitas pembangunan berbasis potensi lokal," ujarnya.
Pemkab Sukoharjo yakin dengan semangat gotong royong dan pendekatan partisipatif mahasiswa akan dapat membantu menggali potensi desa, memberikan edukasi dan menjadi mitra strategis dalam penyelesaian masalah sosial di tingkat desa. "Saya juga berharap mahasiswa dapat belajar banyak dari kehidupan masyarakat, memahami kearifan lokal dan menumbuhkan empati sosial yang akan membentuk karakter kepemimpinan di masa depan," lanjutnyA.
"Buka ruang komunikasi dan koordinasi dengan baik, agar program kerja KKN dapat diselaraskan dengan kebutuhan dan prioritas pembangunan desa masing-masing. Libatkan mahasiswa dalam kegiatan masyarakat, agar bisa menyatu secara sosial, sehingga diharapkan kegiatan KKN ini nantinya bisa berjalan dengan lancar, aman dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat," lanjutnya. (Mam)