KLATEN - Ketua Yayasan Pendidikan Indonesia Klaten (YPIK), Dr. H. Basuki, M.M menargetkan pada tahun 2030 jumlah tenaga dosen bergelar doktor di Universitas Widya Dharma (Unwidha) Klaten mencapai 30 orang, dan jumlah profesor bertambah minimal 10 orang. Hal ini dikemukakan Dr. H Basuki saat berpidato di hadapan jajaran rektorat, dosen, mahasiswa pada acara wisuda angkatan ke-77, Selasa (26/8/2025).
Menurut Dr. H. Basuki, perlu melihat di luar bahwa semakin hari tantangan ke depan semakin berat, utamanya dalam pengembangan lembaga pendidikan tinggi. Pihak Yayasan Pendidikan Indonesia Klaten, sebagai lembaga penyelenggara Unwidha, melihat bahwa ada salah satu faktor yang perlu mendapatkan perhatian secara khusus dari lembaga, khususnya dari sisi mutu atau kualitas.
“Kami melihat faktor kualitas ini sangat penting.Yakni sumber daya manusia yang ada di lembaga ini. Oleh karena itu kami menyampaikan ucapan selamat pada Dr. Luwiyanto, Dr. Sri Suwartini, dan Dr. Doni Setiawan. Kami sangat bangga karena lulus baru bulan Agustus dan ada yang Juli. Kami berharap doktor-doktor baru ini bisa memberikan darah baru dalam pengembangan program studi khususnya dan universitas pada umumnya,” kata Dr. H. Basuki.
Selain itu, Dr. H. Basuki jug menitipkan pesan pada para senior yang sudah mencapai gelar doktor lebih dahulu, maupun yang sudah mencapai gelar guru besar. Ia berharap seluruh tenaga dosen yang bergelar doktor bisa mencapai kepangkatan tertinggi yaitu profesor.
Dijelaskan, Dr. H. Basuki hingga tahun 2025, Yayasan Pendidikan Indonesia Klaten telah membiayai dengan beasiswa mandiri dari yayasan sebanyak 33 orang dosen untuk kuliah jenjang S3. Sebagian sudah lulus dan sebagian lainya masih dalam proses belajar atau belum lulus.
Sehubungan hal itu, ia mencanangkan pada tahun 2030 mendatang, dosen yang bergelar doktor sudah mencapai 30 orang. Sedangkan, dosen dengan gelar profesor paling tidak sudah tambah 10 orang.
Perhatian yayasan tidak hanya pada pengembangan sumberdaya manusia, tetapi juga pengembangan komponen lain. Diantaranya sarana prasarana fasilitas lembaga. Termasuk didalamnya, tak kalah penting adalah kesejahteraan untuk seluruh civitas akademika. (Sit)