klaten

Kades di Boyolali Nekad Gadaikan Sertifikat Tanah Kas Desa

Rabu, 3 September 2025 | 21:30 WIB
Gedung Desa Randusari, Teras, Boyolali.

 

KRjogja.com - BOYOLALI - Oknum Kepala Desa (Kades) di Boyolali nekad gadaikan sertifikat tanah kas desa Pemerintah Desa (Pemdes) Randusari, Kecamatan Teras, dijadikan jaminan utang ke bank milik pemerintah. Ironisnya pembayaran angsuran nunggak selama bertahun-tahun, hampir dilelang oleh bank tersebut.

Kasus ini berawal kala tanah kas desa Randusari ditukar guling oleh sebuah SMA swasta pada 1980-an. Saat itu, tanah hasil tukar guling belum balik nama ke desa. Kemudian saat Kepala Desa (Kades) Randusari, Satu Budiyono, awal menjabat pada 2014, sertifikat tersebut dibalik nama atas namanya. Lalu, sertifikat tanah kas desa atas nama sang kades itu digunakan untuk agunan meminjam uang di bank.

Baca Juga: PORDA DIY XVII 2025 Gunungkidul, Kota Yogya Pimpin Klasemen Sementara

Saat dikonfirmasi, Kades Randusari Satu Budiyono tak menampik telah 'menyekolahkan' sertifikat tanah kas desa atas namanya ke bank pada 2014.

"Waktu itu Randusari ada proses pembangunan gedung serbaguna dan tidak melibatkan APBDes. Akhirnya kami dengan Mas Sekdes sepakat untuk mengalihkan sertifikat atas nama warga tersebut menjadi atas nama saya dan digunakan untuk agunan bank, (uangnya) untuk mendukung pembangunan gedung serbaguna. Sekitar Rp1 miliar (pinjamannya)," kata Satu, Rabu (3/9/2025).

Menurutnya, luas tanah yang diagunkan tersebut 5.000 meter persegi. Satu merasa pinjaman itu menjadi tanggung jawab pribadi.

Baca Juga: Grebeg Mulud Dilaksanakan Jumat, Ada yang Dibuat Hanya Sekali dalam Sewindu

"Saya juga akan bertanggung jawab atas pinjaman itu, atas lelang itu. Namun, saya sudah berkoordinasi ke bank agar bisa diundur lelangnya dan tidak dilelang. Secepatnya akan saya lunasi,” kata dia.

Dikatakan lebih lanjut, dari informasi pihak bank, jumlah yang harus dibayar total Rp1,8 miliar, terdiri atas pinjaman pokok Rp1,4 miliar dan bunga Rp400 juta.

Ia mengaku awalnya angsuran ke bank lancar dan tak ada niatnya untuk mengemplang. Namun, saat pandemi Covid-19 melanda, kondisi perekonomiannya menurun. Lalu pada 2022 ia kesulitan membayar dan akhirnya gagal bayar lalu tanah hendak dilelang pada Agustus 2025 lalu.

Baca Juga: Penemuan Mayat di Ngemplak Boyolali, Polisi Pastikan Tidak Ada Tanda Kekerasan

Ia menjelaskan telah mempersiapkan sembilan asetnya untuk dijual demi membayar sertifikat tanah kas Desa Randusari yang ia gadaikan.(Mul)

 

Halaman:

Tags

Terkini

PUDAM Boyolali Rilis Aplikasi Tirta Amperaku

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:10 WIB

Pemkab Klaten Siaga Antisipasi Bencana Saat Nataru

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

Gudang Oli di Tanjunganom Grogol Terbakar

Senin, 15 Desember 2025 | 21:50 WIB

Ratusan Pelari Ramaikan Run To Geopark Klaten

Senin, 15 Desember 2025 | 10:20 WIB

Petugas Gabungan Gelar Apel Jelang Libur Nataru.

Kamis, 11 Desember 2025 | 22:05 WIB

Bripka Eriqo Terima Penghargaan dari PBB

Rabu, 10 Desember 2025 | 13:35 WIB