klaten

Periode Oktober-November, Waspadai Peningkatan Jumlah Warga Terdampak Kekeringan

Minggu, 28 September 2025 | 11:30 WIB
Ilustrasi kekeringan melanda Indonesia.

KRjogja.com - SUKOHARJO - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo mewaspadai peningkatan jumlah warga dan wilayah kekeringan terdampak musim kemarau pada periode Oktober dan November mendatang. Sebab cuaca panas diperkirakan masih berlanjut satu hingga dua bulan kedepan. Data per pertengah September 2025 total ada 428 kepala keluarga (KK) atau 1.244 jiwa di lima desa di dua kecamatan terdampak kekeringan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo Ariyanto Mulyatmojo, Minggu (28/9/2025) mengatakan, kewaspadaan dilakukan mengingat cuaca sulit diprediksi. Kondisi saat ini disebagian wilayah di Kabupaten Sukoharjo sering terlihat cuaca mendung dan turun hujan dengan intensitas bervariasi mulai ringan, sedang dan tinggi. Namun demikian, disebagian wilayah lainnya justru cuaca panas dan berdampak pada kondisi lingkungan menjadi kering.

Cuaca yang bervariasi tersebut sangat berpengaruh pada kondisi wilayah terdampak. Untuk wilayah masih ada hujan memiliki stok air melimpah. Namun di wilayah panas kondisinya kering dan warga kekurangan air bersih.

Baca Juga: Polisi Ringkus Pengedar Sabu-sabu

Cuaca panas musim kemarau diperkirakan masih berlanjut hingga periode Oktober dan November mendatang. BPBD Sukoharjo pada kurun waktu satu hingga dua bulan tersebut mewaspadai peningkatan jumlah warga dan wilayah terdampak kekeringan.

BPBD Sukoharjo mencatat wilayah terdampak kekeringan sudah ditemukan pada pertengahan Juli 2025 dan berlanjut pada periode Agustus dan September. Dalam tiga bulan tersebut total ada 428 KK atau 1.244 jiwa di lima desa di dua kecamatan kekurangan air bersih terdampak musim kemarau. Pemkab Sukoharjo sudah menjamin sepenuhnya kebutuhan air bersih warga tersebut melalui pengiriman rutin.

"Periode Juli, Agustus dan September ada 428 KK atau 1.244 jiwa terdampak kekeringan. Untuk September ini masih kami pantau karena belum habis. BPBD Sukoharjo juga mewaspadai kemungkinan jumlah warga dan wilayah terdampak kekeringan bertambah pada periode Oktober dan November mendatang karena kondisi cuaca panas kemarau dimungkinkan masih berlanjut. Kami juga mewaspadai kondisi cuaca ekstrem karena memang sulit diprediksi," ujarnya.

BPBD Sukoharjo sudah menurunkan petugas melakukan pemantauan rutin di wilayah rawan kekeringan. Petugas datang dan mengecek langsung tempat penampungan air seperti sumur di rumah warga dan sumur pemerintah. Koordinasi juga dilakukan melibatkan pemerintah desa dan kecamatan.

"Petugas sudah rutin memantau dan melaporkan perkembangan kondisi setiap hari. Kami juga berkoordinasi melibatkan camat, kepala desa, relawan dan pihak terkait ikut membantu pemantauan. Apabila ditemukan warga mengalami kesulitan air bersih maka segera dilaporkan dan akan dilakukan pengiriman oleh Pemkab Sukoharjo," lanjutnya.

Baca Juga: Lebih dari 1,5 Juta Siswa Sudah Daftar Tes Kemampuan Akademik

BPBD Sukoharjo memperkirakan kemungkinan penambahan jumlah warga dan wilayah terdampak kekeringan pada musim kemarau ini. Sebab total ada 17 desa rawan kekeringan tersebar di tiga kecamatan. Sedangkan kondisi sekarang sudah ada lima desa di dua kecamatan terdampak kekeringan.

"Beberapa desa terus kami pantau. Wilayah rawan kekeringan meliputi Kecamatan Tawangsari, Weru dan Bulu," lanjutnya.

Ariyanto menambahakan, saat ini dibeberapa desa di wilayah kekeringan seperti di Kecamatan Bulu sudah memiliki sumur dalam. Keberadaan sumur dalam tersebut bermanfaat membantu warga memenuhi kebutuhan air bersih saat cuaca panas musim kemarau seperti sekarang ini.

"Seperti di wilayah Tugusari, Kecamatan Bulu disana warga biasanya yang pertama terdampak kekeringan saat musim kemarau. Tapi sekarang sudah tidak lagi karena kebutuhan air bersih sudah terpenuhi dari sumur dalam yang dibangun tahun kemarin," lanjutnya.

Halaman:

Tags

Terkini

PUDAM Boyolali Rilis Aplikasi Tirta Amperaku

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:10 WIB

Pemkab Klaten Siaga Antisipasi Bencana Saat Nataru

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

Gudang Oli di Tanjunganom Grogol Terbakar

Senin, 15 Desember 2025 | 21:50 WIB

Ratusan Pelari Ramaikan Run To Geopark Klaten

Senin, 15 Desember 2025 | 10:20 WIB

Petugas Gabungan Gelar Apel Jelang Libur Nataru.

Kamis, 11 Desember 2025 | 22:05 WIB

Bripka Eriqo Terima Penghargaan dari PBB

Rabu, 10 Desember 2025 | 13:35 WIB