Krjogja.com - SUKOHARJO - Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (Diskopumdag) Sukoharjo melakukan antisipasi terjadinya kebakaran pasar tradisional. Bentuknya dengan pengetatan pengamanan dini dengan pencegahan kerawanan sumber api dan peningkatan kemampuan personil dalam bentuk penanganan kebakaran. Pengecekan instalasi listrik sumber kebakaran akibat korsleting listrik dan alat pemadam kebakaran ringan (apar) dan hydran sebagai sumber pemadam kebakaran sudah dilakukan.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (Diskopumdag) Sukoharjo Iwan Setiyono, Senin (13/10) mengatakan, kasus kebakaran pasar tradisional di Kabupaten Wonogiri beberapa waktu lalu menjadi pembelajaran penting bagi Diskopumdag Sukoharjo. Sebab kebakaran tersebut sangat berdampak besar bagi perekonomian pedagang, masyarakat dan daerah. Terpenting juga kebakaran berdampak kerusakan bangunan pasar dan butuh anggaran besar untuk dilakukan perbaikan berupa pembangunan ulang.
Baca Juga: Pemain PSIM Kunjungi SMPN 13 Yogyakarta, Savio Sheva Pulang ke Sekolah Lama
Mengantisipasi kejadian kebakaran pasar tradisional tersebut, Diskopumdag Sukoharjo melakukan antisipasi dengan pengamanan dini. Langkahnya dengan pencegahan kerawanan sumber api dan peningkatan kemampuan personil dalam bentuk penanganan kebakaran.
Pencegahan kerawanan sumber api sebagai penyebab kebakaran dilakukan pengamanan dan pencegahan. Salah satunya dengan mengecek instalasi listrik di pasar tradisional yang rawan korsleting penyebab kebakaran. Antisipasi lainnya dilakukan dengan melarang aktivitas membakar sampah di lingkungan pasar tradisional.
Diskopumdag Sukoharjo juga melakukan antisipasi terjadinya kebakaran di pasar tradisional dengan pengecekan apar dan hydran sebagai sumber pemadam kebakaran sudah dilakukan. Hasilnya kedua alat tersebut sudah siap.
Baca Juga: Cerita di Taman, Ruang Aman untuk Saling Mendengar di Yogya
"Kami juga akan melakukan antisipasi kebakaran pasar tradisional dengan meningkatkan kemampuan personil dan pedagang. Kami akan meminta bantuan dari Damkar Sukoharjo memberikan pelatihan pencegahan dan penanganan kebakaran," ujarnya.
Iwan Setiyono mengatakan, kondisi pasar tradisional di Kabupaten Sukoharjo baik. Artinya secara fisik sudah baik, aman dan nyaman digunakan pedagang dan masyarakat setelah dilakukan pembangunan oleh Pemkab Sukoharjo. Pasar tradisional tersebut tersebar merata di 12 kecamatan dengan jumlah bervariasi.
"Termasuk pasar tradisional yang dikelola pemerintah desa kami minta juga melakukan antisipasi dini pencegahan kebakaran. Jangan sampai terjadi kebakaran dan berdampak besar pada perekonomian pedagang dan masyarakat," lanjutnya.
Iwan Setiyono menambahakan, untuk pencegahan untuk pasar tradisional yang dikelola Pemkab Sukoharjo sudah memiliki kelengkapan apar dan hydran. Sedangkan pasar tradisional yang dikelola pemerintah desa sebagian besar belum memiliki kelengkapan alat tersebut.
"Kondisi apar dan hydran di pasar tradisional yang dikelola Pemkab Sukoharjo sudah siap dan layak pakai," lanjutnya.
Kepala Bidang (Kabid) Pemadam Kebakaran (Damkar) Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sukoharjo Margono, mengatakan, pasar tradisional rawan terjadi kebakaran karena berbagai sumber penyebab. Langkah pencegahan harus dilakukan dengan penyediaan kelengkapan alat dan peningkatan kemampuan petugas pasar.
"Pasar tradisional sangat rawan terjadi kebakaran. Perlu dilakukan pengecekan instalasi listrik, larangan aktivitas membakar sampah dan peningkatan kemampuan petugas pasar," ujarnya. (Mam)