Krjogja.com, KLATEN - Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, resmikan hasil pemugaran candi perwara deret 2 nomor 19 sekaligus meletakkan batu pertama pengembangan lanskap situs Candi Plaosan, di Dukuh Plaosan, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Kamis sore (23/10/2025).
Fadli Zon mengemukakan, di tempat ini terdapat akulturasi budaya yang kuat antara Hindu dan Budha pada masanya. Pembangunan Candi Plaosan menggabungkan peran Rakai Garung, Rakai Pikatan dan Sri Kahulunan, menjadi bukti peradaban besar di Indonesia.
Lebih lanjut Fadli Zon menjelaskan, pemugaran menjadi kegiatan berkelanjutan dari pelestarian budaya bangsa. Situs Candi Plaosan bukan hanya peninggalan sejarah yang bernilai arkeologis tertinggi, tetapi pencapaian artistik yang luar biasa. Candi Plaosan dibangun pada masa abad ke - 9, dimungkinkan prosesnya sejak abad ke- 8. Merupakan simbol harmoni, toleransi, kemajuan peradaban nusantara pada masa itu. Pemugaran candi perwara deret 2 nomor 19 sudah melalui berbagai macam prosedur, kajian konservasi dan rekonstruksi.
Menurut Fadli Zon, tantangan ke depan adalah kurangnya tenaga pemugar. Untuk memugar candi-candi perwara kedepan, dibutuhkan tenaga ahli pemugar dan harus bersertifikasi.
“Tenaga pemugar relatif kurang. Perwara di sini jumlahnya sekitar 200, seperti juga di Candi Prambanan. Untuk Candi Prambanan kita masih melaksanakan pemugaran perwaranya, juga relatif perlahan karena terkait anggaran dan juga tenaga. Di Prambanan kita akan bekerjasama dengan ahli-ahli dari India. Ini salah satu hasil pertemuan dengan menteri kebudayaan India, Januari lalu dalam rangka kunjungan Presiden ke India,” jelas Fadli Zon.
Dirjen Perlindungan Kebudayaan dan Tradisi, Kementerian Kebudayaan RI, Restu Gunawan, menjelaskan, proses pemugaran candi perwara deret 2 No. 19 dilaksanakan oleh Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah X, dalam 2 tahap pemugaran rutin, dengan menggunakan dana APBN pada tahun 2024 dan 2025. Candi ini berukuran 4,89 m x 4,89 m dengan tinggi 7,26 m, terdiri dari 36 lapis. Adapun biaya yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan tahun 2024 dan 2025 sebesar Rp. 1.475.000.000.
Pemugaran melibatkan 32 orang pekerja yang kompeten di bidang pemugaran. Adapun terdiri dari arkeolog, teknisi pemetaan penggambaran, teknisi konservator, juru foto, juru pugar, tukang, dan pekerja di sekitar Candi Plaosan.
Pemugaran Candi Perwara Deret II No. 19 merupakan purna pugar candi yang ke-27 yang berhasil dilaksanakan oleh Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah X di Situs Candi Plaosan Lor. Dengan purna pugarnya candi ini diharapkan dapat memperpanjang usia candi dan menjaga warisan nilai-nilai budaya agar tetap lestari. (Sit)