Anak-anak disabilitas yang masuk sekolah rakyat tersebut akan diberikan fasilitas penunjang agar bisa berbaur dengan siswa yang lainnya dan para guru juga akan memperhatikan hal tersebut, sehingga bisa belajar dengan baik.
Selama sekolah dengan model asrama itu, anak-anak melakukan kegiatan belajar formal dengan pendidikan karakter, keterampilan hidup, dan pendampingan psikososial secara intensif.
Kegiatan belajar di Sekolah Rakyat diisi dengan kurikulum formal yang berlangsung pada pagi hingga siang hari, sedangkan sore hingga malam diisi dengan kegiatan ekstrakurikuler dan pembinaan karakter yang terstruktur, seperti mengaji dan kegiatan positif lainnya.
Pendidikan di Sekolah Rakyat akan berfokus pada tiga hal utama, yaitu ilmu pengetahuan, pembentukan karakter kebangsaan, keagamaan, dan sosial, serta keterampilan hidup.
Sekolah Rakyat di Jember hadir sebagai solusi alternatif yang bertujuan memberikan akses pendidikan kepada anak-anak yang terpinggirkan dari sistem pendidikan formal, sehingga diharapkan anak-anak tersebut kelak dapat memutus mata rantai kemiskinan.