Ia merasa beruntung anak-anaknya mendapat kesempatan bisa belajar di sekolah rakyat secara gratis karena tanpa bantuan pemerintah tersebut, ia ragu bisa menyekolahkan anak-anaknya hingga lulus.
Hal senada juga disampaikan oleh Abdul Kohar yang menitipkan anak kembarnya yang berusia 10 tahun di Sekolah Rakyat Terintegrasi 6 Jember karena keterbatasan ekonomi dan tidak punya biaya untuk menyekolahkan kedua anak kembarnya itu.
Ia mengaku sangat berat berpisah dengan dua anaknya itu, namun menyekolahkan anaknya di Sekolah Rakyat harus dilakukan agar anak-anaknya bisa sukses, kelak.
Baca Juga: Jadwal Liga Inggris Akhir Pekan Ini, 27–29 September 2025: Ada Big Match Newcastle United vs Arsenal
Pekerjaan serabutan yang dilakoni Abdul tidak bisa menjadi tumpuan kedua anaknya untuk tetap bersekolah hingga lulus nanti, sehingga dengan memasukkan kedua anaknya ke Sekolah Rakyat, itu merupakan pilihan yang terbaik karena sehari-hari kedua anaknya diasuh oleh neneknya.
Ia yakin anak laki-lakinya yang kembar itu bisa belajar dengan baik di sekolah rakyat dengan mendapat bimbingan dari guru-guru, pendamping kelas, dan pendamping asrama yang mengajarinya untuk hidup lebih mandiri.
Tidak hanya siswa normal, anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus dari keluarga miskin juga terdaftar masuk di Sekolah Rakyat Terintegrasi 6 Jember. Tercatat ada dua siswa yang sudah masuk, yakni anak yang low vision dan menderita kanker mata, sehingga kedua siswa itu mengalami gangguan penglihatan.
Baca Juga: Xabi Alonso Banta Rumor Real Madrid Mau Jual Vinicius Junior
Salah satu anak disabilitas low vision, Muhammad Bintang Ramadhan mengaku senang bisa belajar di sekolah rakyat jenjang SMP secara gratis. Ia sempat putus sekolah selama setahun karena tidak ada biaya.
Keinginannya sangat kuat untuk tetap bisa belajar di bangku sekolah, meskipun dengan keterbatasan penglihatan, karena ingin menggapai cita-cita yang tinggi dan berharap bisa mengangkat derajat hidup orang tuanya kelak.
Ayahnya yang sehari-hari bekerja sebagai tukang sampah, tidak lagi mampu membiayai sekolahnya di madrasah, saat itu, sehingga terpaksa berhenti sekolah dan kini dirinya bersyukur ada sekolah rakyat, sehingga bisa melanjutkan sekolah di jenjang SMP.
Pendidikan karakter
Kepala Dinas Sosial Jember Akhmad Helmi Luqman mengatakan jumlah siswa sekolah rakyat sebanyak 95 anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem, yakni tingkat desil 1 dan 2, namun ada sebagian anak-anak yang masih belum bersedia bergabung di sekolah rakyat karena kuota sekolah rakyat tersebut sebanyak 100 anak.
Karena itu, petugas masih terus melakukan pendekatan persuasif kepada keluarga dan anak yang bersangkutan agar bersedia belajar di sekolah rakyat, namun apabila tetap tidak berkenan, maka akan mencari siswa lain, dengan catatan dari keluarga miskin.
Sekolah rakyat merupakan program pendidikan berasrama untuk anak dari keluarga miskin ekstrem yang dirancang inklusif dan ramah disabilitas, sehingga beberapa sekolah rakyat yang sudah beroperasi telah menerima siswa penyandang disabilitas, seperti di Jember.