Sawung Jabo Gelar Konser di TBY

Photo Author
- Rabu, 26 Oktober 2016 | 13:14 WIB

Tegak

Bagai tonggak

Di gelanggang hidup

Yang menggelegak

(Sawung Jabo, 2003)

PUISI yang ditulis tahun 2003 ini rasanya tepat mengambarkan sosok seorang Sawung Jabo sebagai seorang musisi dan pejuang hidup yang selalu gelisah dengan situasi sekitar dan menuangkannya dalam sejumlah karya.  Nama Sawung Jabo tidak bisa dipisahkan dari kelompok musik yang didirikannya yaitu Sirkus Barock, meskipun dia banyak bergabung dengan beberapa proyek musikal seperti Genggong, Swami, Kantata Takwa dan cantata Swara, tapi Sirkus Barock selalu menjadi rumah untuk pulang, untuk meembentuk dan mengeksplorasi lagi energi kreatifnya, untuk bercakap-cakap dan berbagi dengan para musisi-musisi dari berbagai generasi.

40 tahun sudah Sawung Jabo mengabdikan perjalanan hidupnya bersama Sirkus Barock, tentunya banyak suka dan duka dan pengalaman yang menempa kehidupannya, dan sampai saat ini Sirkus barock dengan berbagai gelombang yang menerpanya tetap Tegak bagai Tonggak, musik dan lirik-liriknya masih menggelegak berbicara tentanbg kehidupan, mengajak merenung dan mejadikan sebuah kehidupan menjadi lebih baik dan bermakna.

Kamis (27/10/2016) Sirkus Barock akan merayakan 40 tahun perjalanan kreatifnya, bertempat di Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta (TBY), pukul 19.30 WIB. Dalama pentas ini Jabo bakal melibatkan para musisi-musisi yang telah bersentuhan dengan Sirkus Barock dan akan menjadi konser Sirkus barock yang paling melibatkan banyak musisi sampai saat ini. Sebanyak 10 grup selain Sirkus barock sendiri yang akan tampil di perayaan ini, antara lain : Toto Tewel & Friends, Joel Tampeng (Angin Timur), Bagus Mazasupa (Bulan Jingga), Ucok Hutabarat (NOS), Sinung Garjito (Semendelic), Hasnan Hasibuan (Fonticello), Denny Dumbo (Nusa Etnik), Giana Sudaryono, Endy Baroque (Brightsize Trio) dan Barock Squad String.

Sekedar flashback, 40 tahun lalu di Yogya lahir Sirkus barock dari rahim KAAS (Keluarga Arek Arek Suroboyo), sebuah ikatan pelajar dan mahasiswa Surabaya yang belajar di Yogya. "Sejak itu Barock (saat itu belum pakai Sirkus), makin aktif bergerak dari cakrawala ke cakrawala yang lain," jelas Sawung Jabo, saat jumpa wartawan di Ruang Seminar (TBY).

Menurutnya, anggota datang dan pergi silih berganti, begitu juga gaya dan bentuk musik dan pementasanya turut berkembang sampai sekarang. Setiap individu kreatif didalam Sirkus Barock adalah penyumbang warna dan gaya musik.Karena mereka bukanlah Tukang yang sekedar memainkan irama dan nada,namun adalah para pentumbang gayanya juga. Sirkus Barock bukanlah sekedar kelompok musik semata, lebih dari itu. Sirkus Barock adalah perhau besar kreatif atau ruang besar untuk berproses mengolah  untuk nantinya melahirkan. “Yang tadinya belum ada, menjadi ada karya,“ katanya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

Mantan Vokalis Edane, Ecky Lamoh Meninggal Dunia

Minggu, 30 November 2025 | 10:30 WIB
X