20 Miles Marathon Babar Album ke-2 dalam Screening Video dan Secret Hearing

Photo Author
Ary B Prass
- Selasa, 5 September 2023 | 20:43 WIB
20 Miles Marathon unit musik pengusung pop punk (Istimewa)
20 Miles Marathon unit musik pengusung pop punk (Istimewa)

Krjogja.com - 20 Miles Marathon akan merilis album penuh ke-2 dalam waktu dekat. Bagi Novallio (gitar), Agil (bass, vokal), Mamat (gitar, vokal), dan Ando (drum) album ke-2 itu bukan sekadar baton di lintasan.

Album baru itu menjawab tantangan banyak orang, termasuk rekan-rekan seperjuangan usai meluncurkan "Sadistic Hours" yang tak butuh waktu lama mengokupansi telinga pendengar Pop Punk di Indonesia.

"Mungkin sekitar 70 persen dalam album baru liriknya berbahasa Indonesia. Ini adalah jawaban kami untuk banyak tantangan yang disampaikan banyak orang dan kami benar-benar menikmati prosesnya," beber Novallio.

Baca Juga: Seleksi Penerimaan CASN 2023 Segera Dibuka, Anggota Komisi II Minta Ombudsman Bentuk Tim Pengawas

Komplotan yang tumbuh lalu besar di Yogyakarta ini akan memperkenalkan lalu memberi keleluasaan pendengar membayangkan seperti apa album ke-2 lewat single berjudul "Redup Mata", dirilis bersama video musik yang tayang perdana 9 September mendatang.

"Kami juga menggelar screening video musik, talk show, dan secret hearing sejumlah lagu album ke-2 di Arah Timur Coffee pada 9 September," sambung Mamat.

Mereka akan mengupas banyak hal dalam talk show. Mereka yang datang di screening video dipersilakan mendengarkan materi album ke-2 secara bergantian di piranti yang disiapkan. Tidak hanya membabar separuh materi di album ke-2, 20 Miles Marathon juga memamerkan merch yang menjadi bagian dari perayaan itu.

Baca Juga: Harpelnas, Kepala Cabang Alfamidi Layani Pelanggan di toko

"Sampai bertemu jam tujuh malam," tandas Mamat.

"Redup Mata" mereplikasi banyak konflik horisontal yang dekat sekaligus melekat di sekitar. Tentang nilai-nilai gelap yang membeku sehingga nyaris abadi di tiap zaman. Soal disonansi kognitif, di mana perbedaan adalah aib bagi komunitas terkecil sampai instansi yang dikenal sebagai negara.

Baca Juga: Mahasiswi Jepang Ajari Origami dan Menari

"Untuk kawan-kawan, siapa pun yang pernah terpuruk berjuang melawan stigma, perbedaan jalan hidup, perundungan, dan setiap tuntutan agar seragam. Di lagu ini kami menyadari dengan waras bahwa terlatih kecewa adalah cara terbaik menerima dunia yang tak seindah seperti yang kita kira," tutup Novallio. (Des)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Mantan Vokalis Edane, Ecky Lamoh Meninggal Dunia

Minggu, 30 November 2025 | 10:30 WIB
X