Krjogja.com, SLEMAN - Setelah beberapa kali batal tampil di Indonesia, Saosin akhirnya menyapa penggemarnya di panggung Wild Ground Fest di Candi Prambanan, Minggu (12/11/2023) sekaligus menutup perayaan festival musik tahunan tersebut.
Band beraliran rock asal California membawakan sederet lagu hitsnya seperti Voices, You're Not Alone, Its Far Better To Learn Sleepers, Lost Symphonies, Bury Your Head, I Can Tell, Come Close, dan Zero.
Penampilan enerjik sang vokalis, Anthony Green menambah keseruan WGF di hari kedua yang dipenuhi oleh pengunjung yang sebagian besar adalah anak muda.
Baca Juga: Mobil Listrik UGM Juara KMLI, Seperti Ini Ternyata Bentuknya
Sebelumnya, Eva Celia juga turut meramaikan panggung WGF dengan membawakan sederet lagu dari album terbarunya Self – Titled yang dirilis Agustus lalu. Disusul dengan penampilan band FSTVLST, tentu saja kehadirannya disambut riuh Festivalist (sebutan untuk penggemar FSTVLST) yang sejak sore sudah menantikannya.
Menanggapi isu kericuhan konser yang beberapa kali terjadi belakangan ini, termasuk di Jakarta dimana Saosin juga terpaksa batal tampil, Weimpy Adhari founder WGF mengatakan, masing – masing venue punya kelebihan dan kelemahan.
"Di indoor kelemahan ada di bangunannya apakah terukur atau tidak?, sedangkan outdoor kan sudah kuat, tinggal konstruksinya saja, tapi saya pastikan di WGF ini aman,” tutur Tebong, sapaan akrab Weimpy.
Baca Juga: Pada West Java International Fencing 2023, Anggar Sleman Terjunkan 10 Atlet
Kesuksesan penyelenggaraan Wild Ground Fest, tidak luput dari peran tangguh Starcross selaku penyelenggara, karena bikin sebuah festival itu tak gampang, jadi promotor juga tidak mudah, butuh mental yang kuat dan dengan cita-cita yang panjang, bukan waktu yang pendek.
"Itu kenapa Wild Ground harus ada, sebab kami di sini bercita – cita ingin melahirkan festival yang bisa jadi barometer di Indonesia maupun asia tenggara, jadi perjalananpun masih panjang, dan bisa membanggakan kota kita tercinta, dan bisa jadi aset Jogja,” jelasnya.
WGF 2023 tidak hanya sebuah pertunjukan musik, namun juga sebagai media atau ruang anak – anak muda kreatif di Yogyakarta, hal ini terlihat dari beberapa aktifitas yang disediakan di WGF diantaranya skateboard, fotografi, grafity, musisi lokal dan lainnya.
Baca Juga: Khusus Tangani Barang Bukti Elektronik, Kejati DIY Turunkan Tim 'Sak Penak e'
Selain itu WGF juga bisa dinikmati oleh semua kalangan, karena konsepnya family friendly dan kids friendly. Disediakan juga ruang bermain untuk anak –anak, dan smoking area yang terpisah.
“Melihat antusias tahun ini cukup berat, tapi kami tetap konsisten , tetap jalan, tetap fokus, setelah batal di Jakarta, WGF jadi exclusive show Saosin di Indonesia. Kedepannya kami akan terus mengembangkan acara ini,” tutup Weimpy. (*)