KRjogja.com - GRUP BAND Sukatani asal Purbalingga belakangan ini jadi sorotan publik terutama di media sosial usai mengeluarkan sebuah video permintaan maaf kepada institusi Polri terkait lagu mereka yang berjudul “Bayar Bayar Bayar”.
Melansir dari beberapa sumber, Sukatani dikenal sebagai band punk new wave asal Purbalingga, Jawa Tengah. Band ini mempunyai lagu yang menggunakan lirik-lirik mendalam dan kerap menyuarakan kritikan sosial.
Band ini telah berdiri sejak 2022 dan digawangi oleh Alectroguy sebagai gitaris serta produser dan Twister Angel sebagai vokalis. Sukatani dikenal publik dengan ciri khasnya yang masing-masing menggunakan sebuah topeng.
Baca Juga: Pemerintah Perpanjang Insentif PPN Runah Tapak dan Susun
Namun, usai dirilisnya pernyataan permintaan maaf, identitas kedua personel akhirnya dikenal secara terbuka di media sosial. Alectroguy mempunyai nama asli Muhammad Syifa Al Ufti dan Twister Angel bernama Novi Citra Indriyati.
Band Sukatani dikenal aktif dalam skena musik independen dan sering tampil di acara-acara underground. Kemudian karya musiknya sering dirilis melalui platform digital seperti Spotify dan YouTube.
Berdasarkan sejumlah wawancara band Sukatani sebelumnya, diketahui band tersebut lahir dari keresahan terhadap berbagai isu sosial yang berkembang di masyarakat. Kemudian musik menjadi media dalam menyuarakan isu-isu tersebut.
Baca Juga: Ekspor DIY Naik, Sebaliknya Impor Turun
Selain itu, band ini juga menjadikan musik sebagai wadah menyampaikan ketidakadilan dari berbagai persoalan yang sering kali tidak tersampaikan dalam jalur konvensional. Menariknya band ini mempunyai ciri khas topeng dengan pakaian jaket dan manik-manik.
Saat ini band Sukatani sudah memiliki satu album bertajuk “Gelap Gempita” yang dirilis pada 2023. Lagunya terdiri dari sejumlah judul dan salah satunya adalah lagu “Bayar Bayar Bayar”.
Melalui video permintaan maaf yang dibagikan oleh Sukatani, lagu “Bayar Bayar Bayar” sudah ditarik dari sejumlah platform musik digital. Penarikan tersebut dilakukan karena kontroversi liriknya yang dinilai dapat menimbulkan kesalahpahaman terhadap institusi Polri.
Baca Juga: LAZ 'Balqis Peduli' Gelar Pelatihan Manajemen Masjid: Makmur Mandiri Melayani
Namun, pihak Sukatani sendiri menegaskan bahwa lagu tersebut berisi kritikan terhadap oknum polisi yang menyalahgunakan wewenang.(*)