Daniel Pattinama Menyulam Arah, Merangkul Keberagaman Menemukan Makna Baru dalam 'Satu Tuju Bersamamu'

Photo Author
- Selasa, 20 Mei 2025 | 08:20 WIB
Daniel Pattinama (Ist)
Daniel Pattinama (Ist)

Krjogja.com - JAKARTA - Di tengah derasnya arus musik populer yang sering kali mengejar tren dan algoritma, Daniel Pattinama justru memilih jalan sebaliknya: kembali ke akar, merenungi makna, dan menjahit pesan-pesan kebersamaan dalam harmoni musik.

Lewat singel terbarunya, “Satu Tuju Bersamamu”, finalis X-Factor 2021 ini tampil bukan hanya sebagai musisi, tapi sebagai penutur zaman yang gelisah akan arah kolektif manusia hari ini.

Baca Juga: Samsung Vision AI Ubah Layar Sehari-Hari Jadi Pendamping Pintar, Kini Hadir di Indonesia

Tak banyak yang tahu bahwa benih lagu ini tumbuh dari hal yang sangat sederhana — suara melodi yang direkam tergesa-gesa di ponsel. Tapi seperti benih yang tahu ke mana akarnya harus tumbuh, “Satu Tuju Bersamamu” menemukan jalannya menjadi karya yang kuat secara emosional dan kaya warna musikal.

Daniel, yang selama ini dikenal dengan sentuhan pop dan balada akustik, kini memeluk keberanian baru: meramu ritme-ritme lokal seperti Tifa dan Kolintang dalam lanskap bunyi yang modern, dinamis, dan reflektif.

Lagu ini bukan hanya soal nada dan lirik, tapi tentang arah — arah yang ingin diselaraskan, bukan diseragamkan. “Satu tujuan harus diciptakan untuk mencapai kebersamaan,” kata Daniel.

Baca Juga: District Conference D-3410 Sukses, Satukan Rotarian Semangat Pelayanan Sosial

Ucapannya bukan sekadar kutipan promosi, melainkan cerminan dari keresahan kolektif yang diam-diam kita semua rasakan: di mana sebenarnya kita berjalan sebagai bangsa, sebagai komunitas, sebagai manusia?

Terinspirasi dari semangat Bhinneka Tunggal Ika, Daniel menjahit filosofi kuno ke dalam medium yang sangat masa kini. Ia menyadari, di era yang terus terfragmentasi, musik bisa menjadi kompas batin — bukan untuk menunjukkan arah tunggal, tapi untuk mengingatkan bahwa kita masih bisa berjalan bersama.

Secara produksi, lagu ini jauh dari kesan seremonial atau eksperimental semata. Ia terasa intim, namun tetap megah. Ada ketukan yang membawa pendengar ingin menggoyangkan kepala, tapi di balik itu tersembunyi lapisan-lapisan renungan yang dalam.

Daniel tak hanya bernyanyi — ia berdialog dengan pendengar, mengajak mereka untuk bertanya: apakah arah yang kita tempuh hari ini benar-benar milik kita bersama?

Disandingkan dengan produser Hery Alesis dan dirilis melalui label independen Satu Tuju Musik, “Satu Tuju Bersamamu” tidak diposisikan sebagai “produk”, melainkan sebagai pengalaman.

Lagu ini terasa cocok di playlist spiritual-pop, namun juga tak asing jika disandingkan dengan karya kontemporer etnik atau musik reflektif.

Dengan rilisan ini, Daniel mengukuhkan langkah barunya — seorang seniman yang tak lagi hanya menyuarakan rasa, tapi menyampaikan visi. Visi tentang persatuan, tentang keberanian untuk mencari makna bersama, dan tentang bagaimana musik bisa menjadi jembatan di tengah jurang perbedaan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

Mantan Vokalis Edane, Ecky Lamoh Meninggal Dunia

Minggu, 30 November 2025 | 10:30 WIB
X