Ada juga “Pion” yang dulu sempat terbengkalai, kini hadir dalam versi baru tanpa Sujiwo Tejo, namun tak kehilangan magis. “Bersinarlah Kembali” hadir dengan cerita unik tentang musim hujan dan pembimbing spiritual mereka, Cahyo.
Lagu-lagu seperti “Bis Kota”, “Kecoak”, “Mudik”, hingga “Bolamania” memperlihatkan spektrum warna musik Shaggydog—dari lirih rindu hingga semangat kompetisi sepak bola yang sportif.
Sebuah Ucapan Terima Kasih dalam Nada
Album ini bukan sekadar rilisan; ia adalah kartu ucapan dalam bentuk musik. Sebuah pelukan sonik dari Shaggydog kepada para Doggies (sebutan fans mereka), kepada Sayidan, dan kepada semua yang pernah bersinggungan dalam perjalanan 28 tahun ini.
“Terima kasih sudah berjalan bersama. Semoga kita bisa terus tumbuh, saling menguatkan, dan berbagi makna, sedikit demi sedikit,” tulis Martinus Indra Hermawan, manajer dari DoggyHouse Records.
Dan seperti penggalan lirik yang kini menggema dari panggung kecil di jantung Sayidan:
“Oh coba kawan kau dengar kupunya cerita, tempat biasa aku #BE28AGI rasa…” (*)